Barang Jarahan Rumah Nafa Urbach Dikembalikan, Keluarga Trauma-Sidang Lanjut
Sebagai gantinya, kakak Nafa Urbach dihadirkan untuk memberikan keterangan di hadapan majelis hakim.
Kuasa hukum para terdakwa, Andi Irfan, menjelaskan keterangan yang disampaikan kakak Nafa lebih banyak berkaitan dengan kondisi emosional dan situasi yang ia alami setelah peristiwa penjarahan. Namun, kesaksiannya terbatas karena tidak berada langsung di lokasi kejadian.
"Hari ini kakak dari Nafa Urbach memberikan keterangan di konferensi untuk situasi yang beliau alami dan keadaan yang beliau rasakan sewaktu peristiwa penjarahan terjadi. Dan diadakan di konferensi jika memang dia tidak menyaksikan acaranya, sedang ada di luar kota, tepatnya di Jawa Tengah," kata Andi Irfan kuasa hukum terdakwa di Pengadilan Negeri Tangerang, Senin (15/12/2025).
Menurut Andi, kakak Nafa Urbach hanya mengetahui kronologi kejadian dari pihak lain seperti tetangga, ketua RT, dan petugas keamanan setempat.
"Jadi tidak banyak informasi yang bisa disampaikan terkait apa yang beliau saksikan ketika peristiwa penjarahan terjadi," ujarnya.
Lebih lanjut, pihak kuasa hukum terdakwa berharap Jaksa Penuntut Umum bisa menghadirkan Nafa Urbach secara langsung dalam persidangan berikutnya.
"Saya pikir itu penting karena Bu Nafa Urbach bukan hanya artis, dia adalah pejabat publik, anggota legislatif, dan ada semacam tanggung jawab politik dan moral untuk memberikan respons," bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Andi Irfan juga menyampaikan permohonan maaf dari para terdakwa atas peristiwa yang terjadi. Namun, ia mengakui upaya damai cukup sulit dilakukan karena laporan polisi bukan dibuat langsung oleh Nafa Urbach sebagai pemilik rumah.
Meski demikian, pihak terdakwa tetap berharap ada pernyataan penerimaan maaf dari Nafa Urbach atau keluarganya. Andi juga meminta majelis hakim mempertimbangkan sisi kemanusiaan dalam memutus perkara ini.
"Ada bapak anak satu, ada anak-anak, ada anak yang baru dewasa umur 18-19 tahun, ada yang punya tanggung jawab anak dan istri. Masa depannya masih harus kita pastikan dia akan menjadi orang yang lebih baik," kata kuasa hukum terdakwa.
Soal barang-barang yang dijarah, Andi memastikan sebagian besar sudah dikembalikan kepada pihak Nafa Urbach. Ia menyebut barang paling krusial adalah tas yang berisi dokumen-dokumen penting.
"Semua barang yang mereka ambil telah dikembalikan. Ada ijazah, sertifikat, faktur pengeluaran macam-macam. Itu sangat krusial. Alhamdulillah itu dikembalikan sama anak-anak," ujarnya.
Ia juga menegaskan para pelaku tidak berupaya menjual atau menggadaikan barang hasil penjarahan. Semua barang tersebut diserahkan saat polisi menangkap para terdakwa di kediaman masing-masing.
Di sisi lain, pihak keluarga Nafa Urbach disebut masih merasakan trauma mendalam pascakejadian tersebut.
"Trauma menyampaikan di konferensi kalau masih trauma dengan situasi ini dan rumah yang mereka tinggali waktu itu sekarang gak ditinggali lagi. Saya pikir itu hal yang wajar," ujar Andi.
(dar/dar)











































