Ngeselin di American Idol, Simon Cowell Minta Maaf

Asep Syaifullah
|
detikPop
LIVERPOOL, ENGLAND - JUNE 20:  Simon Cowell attends the first day of auditions for the X Factor at The Titanic Hotel on June 20, 2017 in Liverpool, England.  (Photo by Anthony Devlin/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta - Simon Cowell, eksekutif musik dan tokoh televisi yang dikenal karena kritiknya yang pedas sebagai juri American Idol, kini secara terbuka menyatakan penyesalan mendalamnya.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, dikutip dari Variety pada Selasa (2/12/2025), Cowell mengaku tidak bangga dengan perilakunya di masa lalu dan meminta maaf karena bertingkah buruk terhadap para kontestan.

Dalam wawancara terus terang dengan The New York Times podcast 'The Interview', Cowell merefleksikan perannya yang ikonik di acara pencarian bakat yang ia juri dari 2002 hingga 2010 tersebut.

Selama bertahun-tahun ia duduk di kursi juri bersama Randy Jackson dan Paula Abdul, Simon Cowell menjadi superstar global berkat komentar-komentarnya yang blak-blakan, tajam, dan sering kali kejam.

Kritiknya tidak hanya berfokus pada kualitas vokal, tetapi juga penampilan, gaya, dan bahkan kepercayaan diri kontestan. Komentar-komentar pedas ini, meskipun sering kali menghancurkan impian para peserta, justru menjadi magnet utama yang membuat American Idol meledak menjadi fenomena budaya pada awal 2000-an.

Namun, menanggapi kompilasi video ejekan dan hinaannya yang kini beredar luas di dunia maya, Simon Cowell mengungkapkan ketidaknyamanannya.

"Saya tidak bangga akan hal itu, mari kita akui saja," ujar Cowell.

Ketika ditanya secara spesifik mengenai apa yang ia minta maafkan, Cowell menjawab lugas, "Ya, karena bertingkah buruk (bersikap kasar)."

Aktor berusia 66 tahun itu menjelaskan kekejamannya di awal acara bukanlah tindakan yang disengaja untuk memuaskan rating, melainkan didorong oleh frustrasi profesionalnya.

Sebagai seorang eksekutif label rekaman, tujuan utamanya dalam acara tersebut adalah menemukan artis sukses yang benar-benar bisa ia kontrak.

"Saya tidak mencoba bersikap buruk dengan sengaja. Yang saya inginkan dari acara-acara ini hanyalah menemukan artis sukses untuk menandatangani kontrak," jelas Cowell.

"Jadi ketika semua orang ini datang, dan mereka tidak bisa menyanyi, saya akan bertindak sama seperti ketika saya mengaudisi orang. Kami akan mengatakan setelah 10 detik, 'Anda tidak bisa menyanyi.' Bukan, 'Anda akan menjadi brilian.'"

Cowell juga mengakui hari-hari audisi yang panjang dan membosankan, yang membuatnya lelah, sering kali memperburuk suasana hatinya. Ia juga menyadari peran editing dalam menonjolkan momen-momen terburuknya.

"Dari seratus komentar baik, apa yang akan mereka gunakan? Mereka selalu akan menggunakan (komentar) saya saat sedang dalam suasana hati yang buruk. Saya mengerti itu," katanya.

"Apa yang bisa saya katakan? Saya minta maaf."

Cowell mengakui garis antara kritik yang jujur dan penghinaan memang kabur.

"Saya memang menyadari saya mungkin sudah keterlaluan. Itulah mengapa saya berubah seiring waktu."

Pengakuan Cowell ini menunjukkan perubahan besar dalam persona publiknya. Sejak meninggalkan American Idol dan memimpin acara lain seperti America's Got Talent dan The X Factor, ia memang terlihat jauh lebih suportif dan positif, sebuah transformasi yang ia akui didorong oleh kesadaran diri.

Meskipun Simon Cowell kini menyesali cara kasarnya, ia tidak menampik dampak positif tak terduga dari kritik pedasnya, "Sisi baiknya adalah hal itu membuat acara tersebut sangat populer di seluruh dunia," tutupnya.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO