Kabar baik datang bagi insan musik di Tanah Air. Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, yang juga dikenal sebagai mantan vokalis band Nidji, kini memimpin sebuah gerakan reformasi struktural melalui pembentukan Tim Pemajuan Ekosistem Musik.
Tim ini dibentuk dengan misi ambisius: menanggulangi berbagai masalah kronis yang selama ini menghambat perkembangan industri musik Indonesia, mulai dari kerumitan birokrasi perizinan konser hingga polemik hak cipta digital.
Yang menarik, tim yang dikomandoi oleh Giring ini bukanlah tim dengan bayaran mahal dari negara, melainkan diisi oleh para sukarelawan sejati yang memiliki passion tinggi terhadap industri musik.
Giring menegaskan bahwa kehadiran tim ini didorong oleh semangat murni perjuangan untuk memastikan musisi dan pelaku industri mendapatkan hak dan ruang gerak yang lebih baik.
Dalam tim ini, bergabung nama-nama familiar dari berbagai spektrum musik, termasuk musisi seperti Rian D'MASIV hingga aktivis dan tokoh senior industri seperti Anto Baret, yang semuanya bekerja pro bono demi masa depan musik nasional.
Fokus utama tim sukarelawan ini mencakup tiga agenda besar yang dianggap krusial bagi ekosistem musik yang sehat.
Yang paling mendesak adalah pembenahan sistem izin konser yang selama ini menjadi momok menakutkan bagi promotor dan musisi.
Giring mengungkapkan fakta mengejutkan untuk menyelenggarakan sebuah konser di Indonesia, seorang promotor harus berhadapan dengan birokrasi yang melibatkan hingga 11 institusi berbeda.
Kerumitan ini tentu saja berdampak pada mahalnya biaya produksi, lamanya waktu yang terbuang, hingga potensi pembatalan acara yang merugikan.
Tim tersebut bertekad untuk merampingkan proses yang rumit ini, menargetkan agar perizinan dapat disederhanakan hanya melalui satu atau dua pintu saja, sehingga menciptakan iklim yang lebih ramah bagi kegiatan live music.
Selain isu perizinan yang membelit, tim ini juga menitikberatkan perhatian pada perbaikan kurikulum musik.
Upaya ini ditujukan untuk memastikan pendidikan musik di Indonesia dapat menghasilkan talenta yang siap bersaing secara global dan memiliki pemahaman industri yang kuat, bukan hanya dari sisi seni, tetapi juga dari sisi bisnis dan teknologi.
Terakhir, namun tak kalah penting, tim ini disebut memperjuangkan isu fundamental mengenai lisensi digital dan hak cipta. Di era streaming dan platform digital, perlindungan hak cipta bagi para musisi menjadi isu yang kompleks.
Dengan benang merah pada perlindungan hak dan penyederhanaan birokrasi, Giring dan tim sukarelawannya berharap dapat membangun ekosistem musik Indonesia yang lebih adil, kondusif, dan mampu mengangkat harkat musisi di mata dunia.
Simak Video "Video Wamenbud Giring soal Masalah Event-Konser RI: Sedang Cari Titik Temu"
(ass/dar)