Kim Kardashian biasanya ramai dibahas karena drama keluarga atau bisnis kecantikannya. Tapi kali ini beda, dia justru bikin heboh dunia sains setelah ikut menyoroti komet antarbintang misterius bernama 3I/ATLAS.
Awalnya, Kim menghubungi Pelaksana Tugas Administrator NASA Sean Duffy di media sosial, bertanya soal komet yang kabarnya punya sifat 'tidak biasa'. Duffy langsung menjawab, "Tidak ada alien. Tidak ada ancaman bagi kehidupan di Bumi."
Didukung Ilmuwan Harvard
Eh, respons cepat itu malah bikin ilmuwan penasaran, soalnya masih banyak data yang bahkan belum bisa mereka akses.
Nama Avi Loeb, astrofisikawan Harvard yang terkenal dengan teori nekad soal kehidupan luar angkasa, langsung nimbrung.
Ia bahkan mengajak Kim Kardashian untuk bergabung dalam diskusi penelitiannya. Menurut Loeb, kehadiran figur publik seperti Kim bisa bantu mengangkat perhatian publik terhadap riset sains.
Komet 3I/ATLAS sendiri tercatat sebagai objek antarbintang ketiga yang pernah mampir ke tata surya kita. Yang bikin bingung, lintasannya presisi sejajar dengan orbit planet, peluangnya cuma 0,2 persen kalau itu terjadi secara alami.
Terus, komet ini juga terdeteksi mengandung nikel besar dan sangat sedikit besi, yang biasanya malah ditemukan dalam material hasil industri buatan. Loeb pun bertanya, "Apakah ini bentuk teknologi? Apakah lintasannya dirancang oleh kecerdasan tertentu?"
Sayangnya, akses penelitian pada 3I/ATLAS terhambat karena penutupan sebagian aktivitas pemerintahan AS.
Gambar-gambar detail dari kamera HiRISE sudah ada, tapi para ilmuwan belum bisa melihatnya. Loeb pun mengkritik, "Penyebaran informasi ilmiah tidak seharusnya disandera oleh politik."
"Jika selebritas seperti Kim Kardashian bisa mendapat jawaban cepat, ilmuwan dan Kongres juga seharusnya mendapat hal yang sama," lanjutnya.
Elon Musk Ikut Nimbrung
Bukan Elon Musk namanya kalau diam aja soal misteri luar angkasa. Ia pernah bilang di The Joe Rogan Experience, "Komet itu bisa saja buatan alien."
Diduga, ada percepatan non-gravitasi yang memengaruhi gerak komet saat mendekati Jupiter, Venus, dan Mars.
Tentang Komet 3I/ATLAS
Merujuk laman resmi NASA, 3I/ATLAS adalah komet ketiga yang dikonfirmasi berasal dari luar tata surya. Huruf "I" dalam namanya menandakan bahwa ia termasuk dalam kategori interstellar, atau objek yang datang dari sistem bintang lain. Sebelumnya, hanya dua objek sejenis yang pernah ditemukan: 1I/ʻOumuamua pada 2017 dan 2I/Borisov pada 2019.
"Komet 3I/ATLAS adalah objek ketiga yang diketahui berasal dari luar sistem tata surya kita yang ditemukan melintasi wilayah langit kita. Para astronom telah mengklasifikasikan objek ini sebagai objek antarbintang karena bentuk lintasan orbitnya yang hiperbolik," demikian keterangan NASA.
Asal-usul dan Ciri Fisik Komet 3I/ATLAS
Menurut NASA, komet 3I/ATLAS memiliki lintasan hiperbolik, artinya ia bergerak terlalu cepat untuk terperangkap oleh gravitasi Matahari dan tidak akan kembali setelah melintas. Berdasarkan pengamatan awal, komet ini memiliki kecepatan luar biasa, yakni sekitar 61 kilometer per detik, saat melewati bagian dalam tata surya.
"Saat ditemukan, komet antarbintang tersebut bergerak dengan kecepatan sekitar 137.000 mil per jam (221.000 kilometer per jam, atau 61 kilometer per detik), dan kecepatannya akan meningkat seiring mendekati Matahari," tulis NASA dalam keterangannya.
Hasil Pengamatan NASA
Pada 1 Juli 2025, teleskop survei ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System) yang didanai NASA di Rio Hurtado, Chile, pertama kali melaporkan pengamatan komet yang berasal dari ruang antarbintang. Datang dari arah rasi bintang Sagittarius, komet antarbintang ini secara resmi diberi nama 3I/ATLAS. Saat ini, komet tersebut berada sekitar 420 juta mil (670 juta kilometer) dari Bumi.
Sejak laporan pertama tersebut, pengamatan sebelum penemuan telah dikumpulkan dari arsip tiga teleskop ATLAS yang berbeda di seluruh dunia dan Fasilitas Transien Zwicky di Observatorium Palomar di San Diego, California. Pengamatan "pra-penemuan" ini mencakup periode hingga 14 Juni 2025. Sejumlah teleskop telah melaporkan pengamatan tambahan sejak objek tersebut pertama kali dilaporkan.
Apakah Komet 3I/ATLAS Berbahaya bagi Bumi?
NASA memastikan komet 3I/ATLAS tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi. Jalur lintasannya tidak bersinggungan dengan orbit planet mana pun, termasuk Bumi. Komet ini akan terus melintas menjauhi tata surya setelah mencapai titik terdekatnya pada akhir 2024.
"Komet 3I/ATLAS tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi dan akan tetap berada jauh. Jarak terdekat yang akan dicapai komet ini dengan Bumi adalah sekitar 1,8 satuan astronomi (sekitar 270 juta kilometer). 3I/ATLAS akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada sekitar 30 Oktober 2025, pada jarak sekitar 1,4 au (210 juta kilometer), tepat di dalam orbit Mars," terang NASA.
Simak Video "Video: Kim Kardashian Didiagnosis Aneurisma, Stres Berat Jadi Pemicunya"
(dar/aay)