Aksi protes besar-besar di Amerika Serikat bertajuk No Kings mengguncang 50 negara bagian akhir pekan lalu. Dilaporkan ada lebih dari 7 juta orang turun ke jalan buat ikutan aksi ini. Mereka satu suara untuk mempertahankan demokrasi.
Aksi protes No Kings muncul sebagai respons publik ke Presiden AS Donald Trump. Di masa jabatannya saat ini, banyak yang merasa Trump makin otoriter. Gak cuma general public yang bicara, bintang Hollywood juga ikut lantang menggunakan pengaruh mereka.
Aktris pemenang Oscar Jamie Lee Curtis jadi salah satu yang vokal. Lewat media sosial Instagram, dia mengunggah banyak foto demonstran membawa poster menyuarakan demokrasi.
"Gak peduli apakah ini jumlah massa terbanyak yang pernah ikut protes, yang penting kita muncul, berdiri, mengatakan apa yang kita pikirkan dan rasakan. Sekarang kita kerja keras. Kita punya waktu satu tahun untuk mengirimkan pesan yang nyata di kotak suara yaitu suara Amerika," tulis pemeran safa saga film Halloween itu.
Mark Ruffalo, yang belakangan aktif juga menyuarakan kebebasan Palestina dan tegas menyatakan Israel melakukan genosida di Gaza, gak mau ketinggalan. Dia turun ke jalan New York, melakukan orasi, menyebut massa sebagai Avengers yang sesungguhnya.
Dilansir dari The Guardian, aktor Robert De Niro juga tegas menyampaikan kritiknya buat Trump. Dia menyebut Trump sebagai 'king wannabe' dan terus mengajak publik untuk berdiri melawan pem-bully.
"Protes No Kings yang asli terjadi 250 tahun yang lalu. Rakyat Amerika memutuskan bahwa mereka tidak ingin hidup di bawah kekuasaan Raja George III, Mereka mendeklarasikan kemerdekaan dan berjuang dalam perang berdarah demi demokrasi. Kita telah menjalani demokrasi selama dua setengah abad sejak saat itu. Seringkali menantang, terkadang berantakan, namun selalu penting," sambungnya.
"Sekarang kita memiliki calon raja yang ingin merebutnya: Raja Donald yang Pertama. Persetan. Kita bangkit lagi, kali ini, tanpa kekerasan menyuarakan deklarasi: No Kings," kata Robert De Niro dalam video TikTok yang beredar.
Jimmy Kimmel, host acara talk show tengah malam yang di setiap episodenya hampir gak pernah absen mengkritik Trump, gak mau ketinggalan. Di akun Instagram pribadinya, dia mengunggah sebuah gambar berisi julukan pedas yang digunakan massa buat mengejek Trump.
Deretan julukan-julukan yang dia tuliskan, di antaranya Commander-in-Thief, Greedy McGolfy, Mar-a-Lardo, Orange Julius Caesar, and Uncle Scam.
"Saat Anda membuat poster #NoKings, ingatlah... Donald Trump SANGAT SUKA julukan yang bagus," tulis Kimmel dalam unggahannya tersebut.
Aktor John Cusack seperti diberitakan oleh News 4 San Antonio mengikuti aksi No Kings di Chicago.
"Semuanya menyedihkan. Melihat semacam kostum otoriter fasis... yang sudah lama direkayasa oleh sayap kanan, melihatnya berubah menjadi kostum sungguhan memang mudah ditebak, tetapi sangat menyedihkan," ungkapnya.
Pemeran Cruella De Vil, Glenn Close, mengunggah foto dirinya memegang spanduk bertuliskan, "No oligarchs. No dictators. No despots. No autocrats. No kings!!"
Dilihat dari detiknews yang melansir AFP, BBC, dan CNN, Minggu (19/10/2025), ada sejumlah tema utama yang menjadi sorotan seperti ancaman yang dirasakan terhadap demokrasi, penggerebekan Imigrasi dan pengerahan pasukan pemerintah di kota-kota AS, serta pemotongan program federal, terutama pelayanan kesehatan.
Pengunjuk rasa yang memegang spanduk bertuliskan slogan-slogan, seperti 'Demokrasi bukan Monarki' dan 'Konstitusi tidak opsional'.
Anti-kekerasan jadi prinsip inti dari acara No Kings, demikian pernyataan kelompok tersebut di situs webnya. Penyelenggara juga mendesak semua peserta untuk mengurangi potensi pertengkaran.
Dalam aksi ini, massa dengan spanduk warna-warni menyerukan masyarakat untuk melindungi demokrasi. Sementara massa aksi lainnya menuntut pemerintah Amerika Serikat menghapus badan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) yang menjadi pusat tindakan keras anti-imigran Trump.
Massa mengecam taktik keras miliarder itu, termasuk serangan terhadap media, lawan politik, dan imigran ilegal.
(aay/pus)