Gak Cuma Nyanyi, Olivia Rodrigo Ledakkan Suara Perlawanan

Nugraha
|
detikPop
Olivia Rodrigo performs during the 66th Annual Grammy Awards in Los Angeles, California, U.S., February 4, 2024. REUTERS/Mike Blake
Olivia Rodrigo di Panggung Grammy 2024 Foto: REUTERS/MIKE BLAKE
Jakarta - Olivia Rodrigo, penyanyi sekaligus aktris yang selama ini dikenal lewat lagu-lagunya yang penuh perasaan, kini menunjukkan sisi lain dari dirinya, sebagai suara bagi komunitas. Di tengah panasnya situasi imigrasi di Los Angeles, Olivia ikut bersuara lantang.

Lewat media sosial, dia mengekspresikan kemarahannya atas penggerebekan massal yang dilakukan oleh aparat imigrasi di kampung halamannya sendiri.

Olivia Rodrigo besar di Temecula, California, sebelum pindah ke Los Angeles di usia remaja untuk membintangi serial Disney Channel Bizaardvark. Jadi bisa dibilang, kota ini adalah rumah baginya. Ketika rumahnya terasa gak aman buat banyak orang, terutama imigran, Olivia memilih buat gak diam.

Lewat Instagram Story pada Sabtu (14 Juni), penyanyi Vampire ini mengungkapkan kekesalannya atas penggerebekan yang dilakukan oleh U.S. Immigration and Customs Enforcement (ICE). Aksi ini menyasar berbagai tempat kerja di Los Angeles, dan memicu gelombang protes besar-besaran dari warga serta komunitas imigran.

"Aku tumbuh besar di LA dan hatiku hancur melihat tetanggaku diperlakukan seperti ini oleh pemerintah saat ini," tulis Olivia.

"LA gak akan jadi seperti sekarang tanpa imigran. Perlakuan gak hormat dan tanpa empati terhadap orang-orang yang bekerja keras, tanpa proses hukum yang layak, itu sangat menyakitkan."

Gak cuma sekadar mengungkapkan pendapat, Olivia juga membagikan link ke halaman 'Know Your Rights' milik American Civil Liberties Union (ACLU), sebuah panduan penting buat siapa pun yang khawatir terhadap tindakan ICE.

Di postingan berikutnya, Olivia mengunggah foto dari salah satu demonstrasi, menunjukkan sebuah poster buatan tangan bertuliskan 'in our USA' dengan simbol mahkota yang dicoret. Banyak yang percaya ini adalah referensi ke aksi 'No Kings Day' yang digelar di hari ulang tahun Presiden Donald Trump yang ke-79, yang bertepatan dengan parade militer di Washington D.C.

Tentu saja, Olivia bukan satu-satunya figur publik yang mengecam tindakan ini. Sejumlah musisi besar juga ikut angkat suara. Tyler, The Creator, Finneas, Kehlani, The Game, Billie Joe Armstrong dari Green Day, Tom Morello, Renee Rapp, dan Rebecca Black, menunjukkan solidaritas mereka.

Tyler, misalnya, menulis "F-K ICE" di Instagram Story-nya, disertai cuplikan dari film Paid in Full (2002) di mana frasa itu diteriakkan berulang kali. Finneas juga mengaku terkena gas air mata saat ikut serta dalam demonstrasi damai di pusat kota L.A.

Aksi-aksi ini gak lepas dari meningkatnya ketegangan sejak Presiden Trump mengerahkan pasukan Garda Nasional ke Los Angeles awal Juni 2025. Banyak pejabat lokal di California menyebut langkah tersebut sebagai tindakan provokatif dan tidak konstitusional.

Apa yang dilakukan Olivia dan para musisi ini menunjukkan satu hal, suara itu punya kekuatan. Apalagi ketika disampaikan oleh orang-orang yang punya jangkauan besar dan pengaruh kuat.

Olivia, yang selama ini dikenal lewat karya-karya emosional seperti Drivers License dan Good 4 U, kini menunjukkan, empatinya gak cuma buat soal cinta dan patah hati, tapi juga buat mereka yang gak punya panggung untuk bicara.

Olivia Rodrigo menunjukkan musik bisa jadi suara protes. Bahwa pop star juga bisa jadi aktivis, dan bahwa ketika komunitas diserang, diam bukan pilihan!


(nu2/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO