Britney Spears Bikin Khawatir, Unggahan di IG Jadi Sorotan

Bahkan, sejumlah teman dekatnya mengaku khawatir dengan kondisi mental sang bintang pop berusia 43 tahun itu.
Dilaporkan Page Six, dikutip pada Senin (22/9/2025), Britney Spears sekarang lebih banyak mengurung diri di rumah mewahnya di Los Angeles. Jarang keluar, jarang ketemu orang, lebih banyak upload video joget di IG.
"Ia punya orang-orang seperti staf, satpam, asisten, tapi tanpa teman sejati," kata seorang sumber.
Kehidupan Britney memang makin tertutup sejak berbagai masalah menimpanya, mulai dari perceraian dengan Sam Asghari pada 2023 sampai kisah cinta gagal bareng Paul Soliz. Kabarnya, ia juga menolak bantuan dari teman-temannya soal kesehatan mental.
Yang bikin tambah bikin fans khawatir, Britney terakhir kali difoto publik itu pada Mei 2025. Jadi, Instagram adalah satu-satunya cara buat dunia luar tahu kabarnya.
Tapi kontennya... ya gitu deh. Dia pernah joget setengah telanjang, rumah berantakan, sampai penampilan yang sering terlihat kacau.
"Tingkah lakunya persis seperti yang kamu lihat di internet. Dia memiliki momen-momen yang jelas dan momen-momen yang terasa seperti roller coaster. Tapi dia tetap orang yang paling manis dan paling baik hati," ujar sumber lain.
Para teman Britney bilang mereka selalu peduli sama kesejahteraannya, tapi bingung gimana cara membantu. Apalagi sejak lepas dari konservatori pada 2021, setelah 13 tahun hidup di bawah kendali sang ayah, Britney secara hukum bebas menentukan hidupnya sendiri.
Masalahnya, saat keluar dari perwalian, gak ada pemeriksaan medis mental yang dilakukan. Jadi, sekarang semua kembali ke Britney sendiri.
"Dia perempuan bebas, dan karena hakim tidak pernah memeriksa riwayat medisnya ketika mereka membebaskannya dari perwalian ini, kita sedang melihat bagaimana hal ini terlihat di mata publik saat ini," kata sumber lain.
"Kami mencoba membantu dan mendukung, tetapi pada akhirnya semua dia yang menentukan," katanya.
"Tidak ada program perawatan lanjutan [sejak] dia keluar dari perwalian," lanjutnya.
"Dia tidak perlu menjalani terapi dan dia merasa tidak memiliki masalah."
"Hukum di California menyatakan kamu tidak dapat memaksa siapa pun untuk menjalani evaluasi mental," tegas sang sumber.
(dar/wes)