.webp)
Ikut Aksi Damai ke Gaza, Wanda Hamidah Luruskan Kabar Dipulangkan
Tujuan mereka adalah mendesak dunia agar membuka akses misi kemanusiaan ke Gaza yang memuncak pada 15 Juni 2025.
Global March to Gaza jadi aksi solidaritas internasional yang luar biasa. Ribuan peserta dari lebih dari 50 negara jalan kaki sejauh 50 kilometer dari Kairo menuju Gerbang Rafah di perbatasan Mesir-Gaza.
Dalam wawancara di acara Pagi-Pagi Ambyar Trans TV, Kamis (19/6), Wanda Hamidah menyuarakan isi hatinya.
"Saya bertahan dengan perikemanusiaan dan keadilan. Jangan lupakan Palestina. Kita merdeka juga karena ada dukungan bangsa lain, termasuk mereka," katanya penuh semangat.
Menanggapi isu dia dan rombongan dipulangkan, Wanda langsung meluruskan. "Kita pulang dengan sukarela, bukan dipulangkan."
Wanda Hamidah juga ngasih bocoran ini bukan akhir dari perjuangannya.
"Pokoknya kalau ada aksi, saya ingin terus ikut. Karena kezaliman itu harus dilawan," tegasnya.
Wanda juga cerita soal video anak-anak TK di Indonesia yang nyanyi dan nunjukin solidaritas buat Palestina.
"Itu berharga banget. Mereka (anak-anak Palestina) akan senang lihat bahwa mereka gak sendirian," ujarnya haru.
Dia juga berharap Indonesia bisa lebih berani, bahkan mencontoh langkah Malaysia yang berencana kirim seribu perahu ke Palestina.
"Kita jangan kalah dong. Kita ini bangsa pelaut! Kirim jutaan perahu, ayo dong!" serunya.
Pesan terakhir dari Wanda pun cukup menampar halus buat banyak orang yang masih diam terhadap isu ini.
"Di abad ke-21 ini, kemanusiaan harus jadi yang utama. Sekecil apapun, minimal banget, tolong... lakukan sesuatu."
(dar/pus)
