.webp)
Round-Up
Tangis dan Pelukan Dewi Yull Kuatkan Anak-anak di Pemakaman Ray Sahetapy
Kepergian Ray Sahetapy membawa duka mendalam bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan. Duka atas kepergian aktor senior Indonesia itu juga dirasakan oleh mantan istrinya, Dewi Yull, yang bercerai sejak 24 Agustus 2004 setelah 23 tahun bersama.
Dewi Yull mengantar mantan suaminya ke peristirahatan terakhirnya di TPU Tanah Kusir, Jakarta.
Pantauan detikcom, Dewi Yull hadir mengenakan pakaian dan hijab serba putih, ditambah kacamata hitam. Senyum kecil Dewi Yull terlihat setiap menyapa orang yang menyapa.
Ketika doa dipanjatkan usai jenazah Ray Sahetapy tertutup tanah, Dewi Yull terlihat berpelukan dengan anak laki-laki tertuanya, Rama Sahetapy. Keduanya terlihat saling menguatkan karena tak kuasa menahan tangis.
Dewi Yull juga memeluk Surya Sahetapy. Pria tuna wicara yang baru sampai ke Jakarta kemarin malam itu menangis setelah jenazah ayahnya dikuburkan.
Saat tabur bunga pun, aktris berusia 63 tahun itu terlihat sempat berdiam diri di samping batu nisan Ray. Dia terlihat menangisi kepergian Ray, lalu bangun, dan memeluk anggota keluarganya.
pada saat sesi foto keluarga, bintang film Cinta Laki-laki Biasa itu berfoto bersama anak-anak serta cucu-cucunya di makam Ray Sahetapy. Setelah berfoto, Dewi Yull diantarkan oleh anaknya, Rama Sahetapy, dan menantunya, Merdianti Octavia, untuk masuk ke dalam mobil.
Tak banyak yang disampaikan oleh Dewi Yull. Dia hanya memohon doa untuk Ray Sahetapy.
"Terima kasih ya semua... mohon doanya," ucap Dewi Yull dengan lembut.
Surya Sahetapy mengaku saat mendengar kondisi ayahnya kritis, langsung memutuskan buat balik ke Indonesia. "Sempat bingung mau lanjut kerja ke kampus atau gimana dan akhirnya bilang ke dosen Karena ada situasi emergency," kata Surya Sahetapy saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025).
Akhirnya, kakak iparnya, Merdianti Octavia, memberi kabar kalau Ray Sahetapy meninggal dunia. Surya Sahetapy tak henti-hentinya menangis usai mendapatkan kabar duka tersebut.
"Kak Merdi WhatsApp bilang ayah sudah meninggal. Jadi merasa hidup berubah, merasa lemas gitu ya dan (antara) percaya (dan) nggak, (setiap) 30 menit, 20 menit sekali nangis," ungkap Surya Sahetapy.
Ray Sahetapy tutup usia di umur 65 tahun setelah berjuang melawan sakit komplikasi diabetes, stroke sampai gangguan paru-paru. Ia meninggal pada 1 April dan jenazahnya tiga hari disemayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto.
(tia/tia)
