Peggy Melati Sukma Berdakwah dan Beternak di Selandia Baru

Peggy Melati Sukma sudah pensiun dari dunia hiburan. Setelah menikah dengan Syekh Reza Abdul Jabbar, ia memilih tinggal di Selandia Baru dan terlibat dalam kegiatan dakwah serta mengelola usaha peternakan milik suaminya.

Peggy yang ditemui di Balai Kartini, Jakarta Selatan, pada Minggu (9/3/2025), mengungkapkan bahwa ia tetap merindukan teman-temannya di dunia hiburan. Namun, ia nggak ada rencana kembali ke dunia lamanya dan menyebut masa-masa itu sudah berlalu.

"Kangen sama teman-teman. Jarang ketemu ya. Kalau dunia hiburannya sudah selesai. Sekarang mengabdi aja untuk umat dan kemanusiaan," ujar Peggy Melati Sukma.

Tentang kehidupannya saat ini, Peggy menjelaskan bahwa di Selandia Baru, hidupnya berubah drastis sebagai peternak. Dia dikaruniai peternakan yang besar, memiliki banyak sapi yang harus diurus langsung.

"Di New Zealand, nggak bisa cuma tunjuk-tunjuk. Walaupun Allah sudah memberikan amanah berupa kepemilikan sapi dan lahan yang luas, di sana semua harus terjun langsung. Nggak ada yang hanya duduk di belakang meja," paparnya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam usaha peternakan ini, suaminya, Syekh Reza, terlibat secara langsung dalam setiap aspek, dari hulu hingga hilir.

"Apalagi Sheikh benar-benar menguasai semuanya dari A sampai Z. Jadi, istri dan anak-anak juga ikut terjun langsung. Kami mengurus sapi, lahan, dan banyak hal lainnya," jelasnya.

Menurut Peggy, semua yang mereka lakukan adalah bagian dari keimanan kepada Allah.

"Ini juga bagian dari keimanan kita kepada Allah SWT Apa yang Allah titipkan harus dijaga dan diurus dengan maksimal. Ya, ini bagian dari ikhtiar kehidupan juga, mengurus ternak. Kami hidup di tengah lahan luas dengan berbagai hewan. Ada kuda, anjing pekerja, hingga kucing liar yang tinggal di farm dan kami urus juga. Macam-macam," ungkapnya.

Tak hanya itu, aktivitas mereka sehari-hari juga cukup menguras fisik. Peggy diharuskan fasih mengendarai kendaraan peternakan untuk menggembala sapi.

"Iya, langsung turun tangan. Di sana, aktivitas sehari-hari di farm memang harus pakai kendaraan seperti 4 wheeler, 2 wheeler, atau 3 wheeler. Semua harus bisa mengendarai motor besar buat keliling farm dan menggembala sapi. Ya begitulah, cuma nggak dibuat konten aja," tuturnya.

Kehidupan di peternakan bukan hanya soal mengurus hewan dan lahan, tapi juga berbagi tugas dengan keluarga, termasuk anak-anaknya.

"Pasti. Sebagai keluarga, kami hidup dengan fondasi iman dan takwa kepada Allah. Dalam keseharian, semua berbagi tugas. Rumah harus diurus, hewan-hewan harus dirawat, peternakan harus dijaga, dan ada juga pekerjaan administrasi. Jadi, bukan cuma kerja lapangan saja," pungkasnya.