Tragedi Puncak Carstensz, Fiersa Besari Minta Jangan Asal Asumsi

Selain itu, Fiersa Besari juga meminta publik untuk menahan diri dari asumsi liar dan komentar nirempati terkait tragedi ini. Ia berharap masyarakat bisa memberikan ruang bagi keluarga korban untuk berduka.
"Saya berharap kawan-kawan dapat menahan jempolnya untuk mengeluarkan asumsi, teori, apalagi komentar nirempati," tulisnya via Instagram, Senin (3/3).
"Pakai energi untuk berdoa. Beri ruang untuk keluarga dan kerabat yang berpulang untuk berduka. Terima kasih banyak atas perhatiannya."
Fiersa Besari juga meminta maaf karena baru bisa memberikan kabar setelah kejadian. Menurutnya, ia masih merasa syok dan berduka atas kehilangan dua rekannya dalam pendakian ini.
Namun, ia memastikan dirinya dan pendaki lain yang selamat saat ini sudah berada di tempat yang aman di Timika.
"Saya juga ingin meminta maaf karena baru mengabari perihal situasi Carstensz Pyramid, karena kami yang berada di basecamp Yellow Valley (YV) pun merasa sangat syok dan berduka atas tragedi yang telah terjadi," ujarnya.
"Saat ini, saya dan Furky Syahroni baru tiba kembali ke Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV terkait cuaca buruk yang berdampak pada lalu lintas helikopter. Kondisi kami alhamdulillah stabil."
Kronologi Tragedi Puncak Carstensz
Fiersa Besari dan rombongan mendaki bersama 10 orang lainnya, terdiri dari tujuh pendaki Warga Negara Indonesia (WNI) dan tiga Warga Negara Asing (WNA), serta didampingi lima guide.
Sayangnya, perjalanan ini berakhir dengan tragedi setelah dua pendaki, Elsa Laksono dan Lilie Wijayati, mengalami gejala Acute Mountain Sickness (AMS) saat dalam perjalanan turun dari puncak Carstensz Pyramid pada Sabtu (1/3) sekitar pukul 02.07 WIT.
Keduanya langsung mendapatkan pertolongan dari sesama pendaki dan guide di Teras Dua, namun nyawa mereka tidak tertolong. Selain itu, dua pendaki lain, Indira Alaika dan Saroni, juga mengalami gejala AMS saat turun dari Puncak Cartenz Tembagapura pada Jumat (28/2), dan langsung mendapatkan penanganan.
Jenazah Elsa telah berhasil dievakuasi ke RSUD Kabupaten Mimika, sementara jenazah Lilie masih berada di area gunung Carstensz Pyramid. Menurut laporan kepolisian, hingga pukul 09.40 WIT, jenazah Lilie masih berada di bawah Teras Satu Carstensz Pyramid.
Kondisi cuaca yang buruk disebut menjadi salah satu kendala utama dalam proses evakuasi. Helikopter yang ditugaskan mengalami kesulitan untuk menjangkau lokasi, sehingga tim SAR harus bekerja ekstra untuk mengevakuasi korban.
"Kami turut berduka atas kepergian dua rekan kami. Semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya," tutup Fiersa Besari.
(dar/tia)