Surya Sahetapy dan Kisah Diskriminasi yang Dialami saat Menggunakan Ojol

Sebagai seorang tuna rungu yang menggunakan bahasa isyarat, Surya mengaku kecewa dengan perlakuan salah satu pengemudi ojol yang menolaknya dengan alasan tidak bisa membawa orang cacat.
Cerita ini sempat ramai dibahas, dan Surya pun angkat bicara saat menjadi bintang tamu di acara Brownis TransTV, Senin (7/1/2025).
Surya mengisahkan kejadian tersebut saat ia hendak pergi menemui komunitas teman-teman Tuli di Jakarta.
"Pas pesan ojol, memang lagi jam sibuk dan hujan. Setelah bilang kalau saya pakai bahasa isyarat, driver-nya langsung cancel dan bilang, 'Gak bisa bawa orang cacat'," ungkap Surya melalui penerjemah.
Awalnya, Surya mencoba memaklumi kejadian itu. Tapi, karena ini bukan kali pertama ia mendapatkan perlakuan serupa, ia merasa harus mengambil tindakan.
"Aku pikir, 'Kayaknya ini harus dihentikan.' Kalau saya diam saja, ini pasti akan terus terjadi," ujar Surya tegas.
Menurut Surya, pengalaman ini mencerminkan pentingnya edukasi soal disabilitas ke publik.
"Orang dengan kekurangan fisik seharusnya diperlakukan setara. Kita ini juga manusia biasa, bukan sesuatu yang aneh atau layak di-judge," katanya.
Surya berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan masyarakat bisa lebih memahami serta menerima keberagaman, termasuk mereka yang menggunakan bahasa isyarat atau memiliki disabilitas.
Setelah unggahan Surya viral, perusahaan ojek online tersebut segera menghubungi dirinya untuk menyelesaikan masalah. Surya mengapresiasi respons cepat dari pihak perusahaan.
"Update: Perusahaan itu sudah menghubungi via DM. Semoga banget kejadian ini merupakan kali terakhir yang tidak mencerminkan bagi banyak orang. Harapannya customer pengguna bahasa isyarat, Tuli dan Disabilitas dianggap penumpang biasa seperti penumpang non-disabilitas. Jadi dijemput dan diantar tanpa ada nya judgement," tulis Surya Sahetapy dalam unggahannya.
(dar/dar)