P Diddy Diterpa Gelombang Tuntutan Baru: Pembiusan hingga Sodomi

Dicky Ardian
|
detikPop
LOS ANGELES, CA - NOVEMBER 22:  Recording artist Sean Diddy Combs speaks onstage during the 2015 American Music Awards at Microsoft Theater on November 22, 2015 in Los Angeles, California.  (Photo by Kevin Winter/Getty Images)
P Diddy (Foto: Kevin Winter/Getty Images)
Jakarta - Rapper dan produser Sean 'Diddy' Combs alias P Diddy lagi-lagi bikin dunia hiburan geger. Baru-baru ini, ada lima tuntutan baru terkait dugaan pembiusan dan pelecehan seksual yang menyeret namanya.

Tuntutan terbaru mengungkap dugaan pelecehan seksual yang terjadi di rentang waktu 2001 hingga 2022. Lokasinya? Beragam, mulai dari New York, Hamptons, sampai Miami.

Sebagian besar insiden disebut terjadi di pesta-pesta mewah yang digelar Diddy, termasuk White Party legendarisnya pada 4 Juli 2004.

Salah satu penggugat anonim, Jane Doe, mengaku dirinya masih berusia 17 tahun saat menghadiri White Party itu. Dia diminta menyerahkan tas dan handphone sebelum masuk, lalu dibius dan disodomi.

Bahkan, Diddy dan bodyguard-nya disebut mengancamnya, mengatakan P Diddy berkuasa di New York dan siap menghancurkan siapa pun yang berani buka suara.

Sementara itu, seorang lainnya, yang mengaku aktor, mengisahkan pengalaman seram saat audisi video musik pada 2001. Awalnya dia diminta buka baju sambil ditawari minuman alkohol, yang dia tolak.

Tapi ketika diberi Diet Coke oleh seorang casting director perempuan, dia menduga minuman itu sudah diberi obat bius. Ia terbangun dalam kondisi tidak sadar, hanya untuk menemukan dirinya sudah dilecehkan secara fisik.

Meski dakwaan terus berdatangan, tim hukum P Diddy menolak semua tuduhan. Pengacaranya menyatakan bahwa Diddy percaya pada sistem peradilan dan menegaskan klien mereka tidak bersalah.

"Di pengadilan, kebenaran akan menang: bahwa Tuan Combs tidak pernah melakukan pelecehan seksual atau perdagangan manusia," ujar pengacaranya kepada CNN.

Namun, situasi makin panas. Diddy yang kini berada di Pusat Penahanan Metropolitan (MDC), Brooklyn, juga diduga mencoba menghalangi penyelidikan.

Jaksa mengklaim Diddy masih bisa menghubungi saksi dari balik jeruji dan mencemarkan nama baik juri. Meski begitu, kuasa hukumnya terus berupaya membebaskan Diddy dengan syarat tertentu, meski sejauh ini permintaan tersebut ditolak hakim.

Sidang berikutnya dijadwalkan pada Mei 2025, dan jaksa masih melanjutkan penyelidikan. Bahkan, ada kemungkinan tambahan dakwaan atau terdakwa baru yang terlibat dalam kasus ini.


(dar/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO