Alasan Keluarga Larang Eks Manajer Hadiri Pemakaman Liam Payne

Desi Puspasari
|
detikPop
Artis Hingga PM Inggris Berduka atas Kematian Liam Payne One Direction
Liam Payne. Foto: DW (News)
Jakarta -

Musisi Liam Payne akhirnya dimakamkan pada Rabu (20/11) waktu setempat di St Mary's Church Amersham London. Pemakaman dihadiri oleh orang tua, Kate Cassidy, dan personel One Direction, yakni Harry Styles, Louis Tomlinson, Zayn Malik, dan Niall Horan.

Orang-orang terdekat Liam Payne datan memberikan penghormatan terakhir. Bahkan mantan kekasih Liam Payne, Cheryl Tweedy yang tak lain adalah ibu dari putra Payne, Bear.

Mereka yang hadir di pemakaman Liam Payne dibatasi oleh keluarga. Keluarga hanya mempersilahkan mereka yang hadir di pemakaman adalah orang-orang yang berkaitan dengan kehidupan pribadi Liam Payne.

Namun, ada satu orang yang tidak akan disambut baik oleh keluarga Liam Payne. Orang itu adalah Rogelio 'Roger' Nores.

Roger adalah sahabat dan mantan manajer Liam Payne sebelum kejadian jatuh dari balkon lantai 3 hotel di Buenos Aires, Argentina, pada 16 Oktober 2024. Diberitakan The Sun pada Selasa (19/11/2024), keluarga Liam Payne menegaskan ketidaknyamanannya bila ada Roger.

"Keluarga Liam ingin pemakamannya berjalan lancar dan saat ini pembicaraan soal Roger sedang tegang," kata seorang sumber.

"Banyak orang bahkan tidak tahu Liam dan Roger telah terhubung kembali sampai perjalanannya ke Argentina bulan lalu. Karena penyelidikan yang sedang berlangsung di Argentina, mereka setuju tidak mengizinkan Roger datang," lanjutnya.

Sosok Roger disebut sebagai orang terakhir yang menemui Liam Payne sebelum kejadian tragis itu. Roger adalah pengusaha berusia 35 tahun dan dekat dengan Liam Payne sejak 2020.

Pada hari kematian Liam Payne, Roger mengakui datang dan mengunjungi mantan personel One Direction itu di hotel selama tiga kali. Sekitar 40 menit setelah Roger pergi, Liam Payne ditemukan jatuh dari balkon lantai 3 hotel tempatnya menginap.

Oleh karena itu Roger juga menjadi salah seorang yang dimintai keterangan oleh polisi sehari setelah kejadian. Roger membantah terlibat dan mengabaikan Liam Payne.

"Saya tidak pernah meninggalkan Liam, saya pergi ke hotelnya 3 kali hari itu dan pergi 40 menit sebelum hal ini terjadi. Ada lebih dari 15 orang di lobi hotel mengobrol dan bercanda dengannya ketika saya pergi. Saya tidak akan pernah bisa membayangkan hal seperti ini akan terjadi," kata Roger dalam pemberitaan Daily Mail beberapa waktu lalu.

"Saya telah memberikan pernyataan saya kepada jaksa pada 17 Oktober sebagai saksi dan saya belum berbicara dengan petugas polisi atau jaksa manapun sejak saat itu."

Dilansir dari TMZ, Senin (11/11) menurut Kejaksan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional Argentina (NCCPO), peristiwa Liam Payne jatuh dari balkon lantai 3 hotel adalah kecelakaan tragis. Peristiwa pilu disebabkan karena dampak dari alkohol, kokain, dan obat antidepresan dalam sistem tubuhnya. Alhasil cowok 31 tahun tak bisa bereaksi hingga akhirnya terjatuh.

"Semua cedera yang dialami Payne sesuai dengan cedera yang disebabkan karena jatuh dari ketinggian," tulis petugas koroner Kejaksaan Argentina.

"Dan segala bentuk tindakan melukai diri sendiri dikesampingkan. Begitu juga intervensi fisik dari pihak ketiga," lanjutnya.

Dari hasil pemeriksaan jenazah, Liam Payne jatuh dalam kondisi yang tidak siap. Bisa disebut bapak anak satu itu terjatuh dalam kondisi setengah atau tidak sadarkan diri.

"Liam Payne tidak berada pada posisi refleks untuk melindungi dirinya sendiri selama jatuh. Dapat disimpulkan ia bisa saja jatuh dalam kondisi setengah atau tidak sadarkan diri total," tuturnya.

"Situasi ini juga akan mengesampingkan kemungkinan tindakan sadar dari korban karena dalam kondisi yang dialaminya. Ia tidak tahu apa yang dilakukannya atau tidak dapat memahaminya," tegasnya.




(pus/wes)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO