Tak Mau Disalahkan, Terdakwa Kasus Kematian Liam Payne Mau Bantu Polisi

Liam Payne, yang meninggal di usia 31 tahun setelah jatuh dari balkon hotel lantai tiga di Buenos Aires pada 16 Oktober, masih jadi subjek penyelidikan intensif oleh polisi Argentina.
Paiz sendiri bersikeras dirinya tidak bersalah atas tuduhan menyediakan obat-obatan terlarang kepada Liam atau menerima bayaran darinya.
"Saya ingin menyumbangkan segalanya: ponsel saya, semuanya untuk penyelidikan. Saya tidak memiliki apa pun yang dapat membahayakan saya," ujar Paiz seperti dikutip dari US Weekly pada Selasa (19/11).
"Hal lainnya adalah menyumbangkan apa yang saya lihat secara pribadi dan apa yang saya alami secara langsung," katanya.
Dalam wawancara dengan jurnalis Guillermo Panizza di Telefe Noticias, Paiz membantah semua tuduhan yang mengaitkan dirinya dengan obat-obatan terlarang. Ia mengungkapkan detail pertemuannya dengan Liam Payne di kamar hotel beberapa hari sebelum kematian sang musisi.
"Kami bertemu, mendengarkan musik. Ia bertanya musik apa yang saya suka, hip hop atau dance. Saya bilang dance," ujar Paiz.
Namun, Paiz menyebut Liam Payne berada di bawah pengaruh obat-obatan sejak 13 Oktober 2024, tiga hari sebelum insiden tragis itu terjadi. Ia menduga seseorang sebelumnya telah menyelundupkan obat-obatan ke kamar Liam Payne.
"Orang yang ada di sana sebelum (saya) meninggalkannya kotak sabun dan segala sesuatu (yang digunakan untuk menyelundupkan obat-obatan terlarang ke kamarnya)," klaimnya.
Paiz juga menjelaskan bagaimana ia bertemu Liam Payne dan pacarnya, Kate Cassidy, di restoran mewah Cabana Las Lilas, tempat ia bekerja. Dari sana, mereka bertukar pesan melalui akun Instagram second account milik Liam Payne.
Namun, ia mengaku diminta meninggalkan kamar hotel ketika seseorang datang menemui Liam Payne. Paiz mengaku tidak tahu siapa orang tersebut dan tidak melihat langsung.
(dar/pus)