Sandra Dewi Tegaskan Harta yang Disita Kejagung Hasil Keringatnya

Dalam kesaksiannya, Sandra Dewi dengan tenang menjelaskan perjalanan kariernya sebagai artis sejak 2001.
"Saya sebenarnya dari 2001 sudah mulai syuting, jadi model majalah, catwalk. Jadi, total udah 25 tahun, Yang Mulia," kata Sandra Dewi.
Dari karier panjangnya itu, dia mengaku menandatangani lebih dari 220 kontrak brand ambassador dan membintangi 200 episode sinetron.
Namun, yang bikin perhatian tertuju adalah saat hakim menyinggung soal properti seperti rumah dan apartemen yang disita. Sandra Dewi tegas menyatakan kalau semua itu adalah hasil jerih payahnya sendiri.
"Apartemen yang disita itu hasil dari kerjaan saya sebagai brand ambassador, dikasih dua unit apartemen. Saya gak tahu harganya karena saya dikasih," jelasnya.
Selain properti, Sandra Dewi juga mengklarifikasi soal 33 deposito yang disita. Dia menegaskan kalau penghasilan tersebut bukan berasal dari suaminya.
"Itu hasil keringat saya dari tahun 2004. Suami saya tidak pernah ngasih uang di rekening itu," ungkapnya.
Tas-tas branded yang ikut disita juga gak lepas dari perhatian. Menurutnya, koleksi tas mewahnya itu adalah hasil endorsement, bukan dari suaminya.
"88 tas branded yang saya promosikan dari endorsement, bukan dari suami saya. Semuanya hasil endorse sejak 2012," tegas Sandra Dewi.
Ketika disinggung soal mobil, dia menyebut kalau mobil Mini Cooper dan Rolls Royce yang disita adalah untuk keperluan keluarga. Namun, rumor soal pesawat jet pribadi dan mobil sport mahal seperti Ferrari dan Lamborghini cuma dianggapnya gosip. "
Itu cuma gosip, saya gak tahu," ucapnya santai.
Selain itu, emas dan perhiasan yang disita juga disebutnya hasil endorsement. Ada 141 perhiasan yang disita, dan Sandra mengaku sangat keberatan.
"Selama 20 tahun jadi BA, mereka kasih endorse perhiasan untuk dipromosikan. Semua itu disita, padahal hasil kerja keras saya," keluhnya.
Sandra Dewi juga sempat menjelaskan soal emas batangan yang disita, yang ternyata pemberian orang tuanya saat anak pertamanya lahir.
"Itu tradisi Tionghoa, waktu anak pertama lahir, nenek kakek ngasih. Tapi disita juga," ujarnya dengan nada kesal.
Meski begitu, Sandra Dewi tetap menegaskan ada barang-barang yang tak boleh disita, seperti cincin kawin dan cincin tunangannya.
"Pokoknya yang dari suami saya cuma cincin kawin dan tunangan. Mau disita, saya gak kasih, takut hilang," katanya.
Di akhir kesaksiannya, Sandra menyampaikan rasa keberatannya atas penyitaan aset-aset tersebut.
"Keberatan yang mulia, karena itu bukan hasil korupsi suami saya," tutupnya dengan tegas.
(dar/pus)