Warner Music menandatangani kesepakatan lisensi dengan Suno, platform pembuat lagu berbasis AI yang sering dijuluki 'ChatGPT-nya musik'. Setelah drama panjang soal gugatan hak cipta, keduanya sekarang malah jalan bareng.
Menurut The Guardian, dikutip pada Senin (1/12/2025), para pengguna nantinya bisa bikin lagu AI di Suno cuma bermodal prompt teks simpel, semacam, "Bikin lagu pop mellow ala X," dan platform ini bisa menggunakan suara, nama, serta kemiripan artis-artis Warner yang memilih untuk ikut serta dalam layanan tersebut.
Kesepakatan ini terjadi setelah Warner menyelesaikan gugatan pelanggaran hak cipta yang sebelumnya mereka ajukan terhadap Suno. Dua belah pihak yang tadinya saling serang, tiba-tiba sekarang sepakat bikin masa depan musik AI.
Warner yang jadi rumah untuk nama-nama besar kayak Coldplay, Charli XCX, sampai Ed Sheeran diketahui saat ini adalah major label pertama yang menggandeng Suno secara terbuka.
CEO Warner Music Group, Robert Kyncl, bilang kalau kerja sama ini bukti kecerdasan buatan sebenarnya bisa bersifat pro-artist selama digunakan lewat lisensi yang "mencerminkan nilai musik".
"Kesepakatan bersejarah dengan Suno ini adalah kemenangan untuk komunitas kreatif yang menguntungkan semua pihak," kata Kyncl.
"Dengan pertumbuhan Suno yang sangat cepat, baik dalam jumlah pengguna maupun monetisasi, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk membentuk model yang memperluas pendapatan dan memberikan pengalaman baru bagi para penggemar."
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Suno berkomitmen memperbarui platform mereka tahun depan dengan model yang lebih canggih dan berlisensi, termasuk menambahkan batasan baru untuk fitur download. Jadi gak semua bisa diunduh bebas seperti sekarang.
Suno menyebut hanya pelanggan berbayar yang bisa mengunduh hasil lagu AI mereka, dan mereka juga harus membayar lebih untuk tiap download, plus ada batas maksimum unduhan. Langkah ini sengaja dibuat untuk meredam banjir ribuan lagu AI dari Suno yang selama ini tiba-tiba ada layanan streaming.
Menariknya, kesepakatan ini dibuat cuma seminggu setelah Warner juga menyelesaikan gugatan sekaligus menjalin kerja sama dengan Udio, perusahaan pesaing Suno di ranah musik AI. Tahun lalu, label-label besar memang serempak menggugat Suno dan Udio karena dugaan pelanggaran hak cipta, menuduh platform tersebut mencuri musik untuk kemudian mengeluarkan jutaan lagu AI tanpa izin artis.
Universal Music jadi yang pertama mencapai kesepakatan dengan Udio bulan lalu, sementara sebagian gugatan mereka terhadap Suno masih berjalan. Sony Music juga tetap menggugat Suno dan Udio.
Sementara itu, di Inggris, pemerintah lagi nyusun ulang aturan hak kekayaan intelektual untuk AI. Awalnya, skema ini terlihat seperti akan memberi izin bebas bagi perusahaan AI untuk menggunakan karya kreator sebagai bahan pelatihan tanpa perlu izin.
Tentu saja, hal ini bikin banyak kreator protes karena mereka pengin pendekatan opt-in: kalau karya dipakai, ya harus jelas, transparan, dan ada kompensasinya.
Pekan lalu, Menteri Teknologi Liz Kendall bilang dia ingin mereset perdebatan tersebut dan memberi sinyal ia mendukung tuntutan para kreator agar karya mereka tidak digunakan sembarangan oleh perusahaan AI tanpa bayaran.
Simak Video "Video: Organisasi Musik Jerman Menang Gugatan Hak Cipta Lawan OpenAI"
(dar/Dep)