Linkin Park Luapkan Kemarahan di Lagu Ini

Semakin tinggi sekelompok band, terpaannya semakin gokil. Sama kayak Linkin Park yang menjadi pujaan tapi juga kerap menuai kritikan.

Linkin Park sadar betul, mereka bukan manusia serba bisa yang siap memberikan kebahagiaan ke pendengar. Tapi mereka marah dengan cara yang elegan.

Yup, salah satunya lagu One Step Closer. Lagu ini merepresentasikan sisi manusia yang sering kita sembunyikan, misalnya amarah yang muncul dari rasa tidak mampu mengungkapkan sakit oleh lingkungan yang menuntut tanpa henti, mengutip dari The Guardian, Rabu (22/10/2025).

Ada juga persoalan tentang kebingungan dengan makna hidup yang kadang terasa absurd.

Chester Bennington dan Mike Shinoda menulis lagu ini di masa-masa sulit, ketika tekanan dari label, ekspektasi, dan pencarian jati diri membuat semuanya terasa berat.

One Step Closer lahir dari perasaan mentok, seperti berada di dinding tanpa jalan keluar, tapi masih berusaha untuk melawan.

Dan yang membuat lagu ini begitu kuat adalah kenyataannya bahwa hampir semua orang pernah merasakan hal yang sama.

Dalam One Step Closer, Linkin Park membuat wadah pelampiasan jujur dari semua itu. Lagu ini juga memberi ruang bagi pendengarnya untuk melepaskan.

Kini Linkin Park kembali menuai banyak kritikan publik sejak comeback pada 2024. Tapi semua itu sudah bisa diprediksi oleh Mike Shinoda.

Kalimat-kalimat yang gak menyenangkan hati personel Linkin Park terus didapat semenjak pengumuman Emily Armstrong sebagai vokalis baru mereka.

Mike Shinoda menirukan ujaran-ujaran kebencian publik dengan langkah Linkin Park ini.

"Selama ini orang mengetahui kami adalah enam orang laki-laki yang memberikan penampilan lewat lagu-lagu kami. Tentu saja mereka langsung gak nyaman dan menuai perdebatan ketika ini terjadi (Emily menjadi vokalis)" ujar Mike Shinoda saat itu.