Dua raksasa industri musik dunia, Universal Music Group (UMG) dan Warner Music Group (WMG), dilaporkan hampir mencapai kesepakatan lisensi penting dengan sejumlah perusahaan teknologi dan startup kecerdasan buatan (AI).
Langkah penting ini bertujuan untuk membangun kerangka kerja yang terstruktur guna memberikan kompensasi kepada pemegang hak musik ketika katalog ekstensif mereka digunakan untuk melatih model AI atau untuk menghasilkan musik baru.
Menurut laporan dari Financial Times (3/10) kesepakatan-kesepakatan ini dapat diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang. Nantinya, akan menjadi kontrak skala besar pertama yang mendefinisikan aturan penggunaan musik era AI generatif.
Negosiasi sedang berlangsung dengan pemain teknologi besar seperti Google dan Spotify, serta sejumlah startup AI termasuk Klay Vision, ElevenLabs, Stability AI, Suno, dan Udio.
Model Pembayaran Gaya Streaming
Poin utama dalam negosiasi ini adalah model kompensasi. Pihak label musik mendesak mekanisme pembayaran yang serupa dengan layanan streaming: setiap penggunaan musik berlisensi atau fragmennya untuk melatih model atau menghasilkan lagu baru harus menghasilkan pembayaran mikro (micropayment).
Untuk mewujudkan ini, perusahaan AI harus menerapkan perangkat lunak khusus-mirip dengan sistem Content ID YouTube-yang memungkinkan mereka melacak lagu mana yang digunakan dan seberapa sering.
Jika model pembayaran ini berhasil ditetapkan, ia berpotensi menjadi standar industri yang akan diikuti oleh label lain dan perusahaan AI, mengakhiri "era Wild West" untuk musik yang dihasilkan AI.
Mengakhiri Ketidakpastian Hukum
Kesepakatan ini mencakup katalog artis global seperti Taylor Swift, Ariana Grande, dan Charli XCX, dan diposisikan untuk menjadi dasar bagi model bisnis baru di seluruh industri musik.
Selama ini, pengembangan AI musik telah dikelilingi oleh ketidakpastian hukum, dengan beberapa generator musik AI, seperti Suno dan Udio, menghadapi gugatan hukum dari label karena dugaan pelanggaran hak cipta.
Baca juga: Suara Hollywood Usai Heboh Tilly Norwood |
Dengan membentuk kerangka kerja kompensasi yang jelas, Universal dan Warner berharap dapat mengurangi sengketa hukum dan menciptakan model yang berkelanjutan bagi label maupun perusahaan AI.
Kesepakatan yang akan datang ini merupakan langkah proaktif dari label-label besar untuk mengatasi disrupsi yang disebabkan oleh AI, menunjukkan upaya untuk belajar dari kesalahan di era internet awal yang hampir melumpuhkan industri musik.
Sony Music, label besar ketiga, juga mengkonfirmasi sedang dalam diskusi dengan perusahaan-perusahaan yang melatih model secara etis dan bermanfaat bagi artis dan penulis lagu mereka.
Simak Video "Video Ariel Nidji soal Polemik Royalti: Saatnya Bersatu untuk Berbenah"
(ass/pus)