Gak Cuma Keras, Hysteria Punya Makna Sangat Dalam Bagi Muse

Tepatnya 17 Februari 2007, mereka pernah bikin Stadion Senayan berguncang, dan sekarang fans siap nostalgia sekaligus sing along bareng lagi.
Bukan Muse namanya kalau gak punya lagu yang nempel banget di hati penggemar. Dari sekian banyak hits mereka, Hysteria adalah salah satu yang paling gampang diingat dari mereka.
Buat banyak fans, lagu ini bukan cuma anthem wajib, tapi juga jadi pintu masuk yang bikin nama Muse makin melambung di dunia musik internasional.
Di balik bassline yang bikin kepala otomatis nge-headbang, ternyata Hysteria punya lapisan makna yang dalam. Dari berbagai sumber, inilah beberapa interpretasi yang sering dikaitkan sama lagu ini.
Tekad Kuat
Lirik kayak, "It's bugging me, Grating me, Because I want it now," nunjukin ada keinginan mendesak terhadap sesuatu yang gak bisa didapetin. Bisa cinta bertepuk sebelah tangan, obsesi sama mimpi, atau dorongan buat perubahan hidup drastis.
Rasa Frustrasi
Tempo cepat dan intens bikin lagu ini terasa kayak luapan emosi. "Yeah I'm endlessly caving in" di liriknya mencerminkan rasa tertekan, gelisah, sampai kehilangan kontrol diri.
Keterikatan dan Ketergantungan
Bagian "Holding me dan To be endlessly cold within" bisa diartikan sebagai keterikatan atau ketergantungan pada seseorang/hal yang gak sehat. Entah itu emosional, zat tertentu, atau hubungan toksik.
Penolakan
Lirik "And dreaming I'm alive" serta "But I'm not" seolah menunjukkan pelarian dari kenyataan. Kayak hidup dalam mimpi atau harapan palsu yang jauh dari realita.
Kritik Sosial
Ada juga yang nangkep kalau Hysteria itu kritik halus buat masyarakat modern yang serba instan. Keinginan untuk sekarang juga dan rasa gak sabar dianggap sebagai sindiran ke budaya konsumerisme.
(dar/pus)