Baru Seminggu Debut, Boyband Simon Cowell Kena Semprot Band Metal

Dicky Ardian
|
detikPop
LIVERPOOL, ENGLAND - JUNE 20:  Simon Cowell attends the first day of auditions for the X Factor at The Titanic Hotel on June 20, 2017 in Liverpool, England.  (Photo by Anthony Devlin/Getty Images)
Simon Cowell (Foto: Getty Images)
Jakarta - Belum genap sepekan mengenalkan boyband barunya, December 10, Simon Cowell sudah dibayangi potensi masalah hukum.

Grup yang lahir lewat serial Netflix Simon Cowell: The Next Act ini menuai protes dari band metal asal Skotlandia bernama December Tenth. Masalahnya ya bisa ditebak, kemiripan nama yang bikin salah sasaran di dunia maya.

Band metal tersebut mengaku mendadak kebanjiran pesan dari netizen yang keliru mengira mereka bagian dari boyband anyar Simon Cowell. Merasa identitas kreatifnya terancam, December Tenth pun angkat suara lewat teguran terbuka.

"Terungkap selama beberapa hari terakhir bahwa Simon Cowell, Netflix, dan Universal Music terlibat dalam boyband baru, yang sampai batas tertentu berbagi nama dengan kami, December Tenth," kata band metal December Tenth, dikutip The Mirror, Jumat (19/12/2025).

"Jika ada orang di tim Simon, Universal, atau Netflix, yang ingin menghubungi kami dan tim hukum kami, mereka dapat melakukannya," sambungnya.

"Saya ingin menunjukkan bahwa ratusan pengikut baru yang kami dapatkan selama beberapa hari terakhir sangat disambut baik, tetapi saya tidak sepenuhnya yakin mereka semua asli."

Meski unggahan tersebut kini sudah dihapus, sinyalnya jelas: pihak December Tenth siap membawa persoalan ini ke ranah hukum jika tak ada komunikasi lanjutan.

Buat Simon Cowell, konflik soal nama bukan hal baru. Pada 2011, ia sempat menghadapi kasus serupa ketika girl group Little Mix harus mengganti nama mereka dari Rhythmix setelah mendapat gugatan dari yayasan amal anak-anak yang lebih dulu memakai nama tersebut.

Terlepas dari ancaman hukum, Simon Cowell tetap percaya diri dengan proyek December 10. Boyband ini beranggotakan Hendrik Christoffersen, Cruz Lee-Ojo, John Fadare, Nicolas Alves, Josh Olliver, Danny Bretherton, dan Sean Hayden, nama-nama yang diharapkan bisa mengulang kesuksesan boyband era sebelumnya.

Simon Cowell mengakui industri musik sudah berubah drastis, tapi menurutnya esensi mencari bintang masih sama.

"Dunia telah banyak berubah. Musik telah berubah. Namun pada intinya, anehnya, tidak ada yang benar-benar berubah karena semuanya masih bergantung pada dasar yang sama, yaitu Anda harus menemukan bintang," ujar Cowell.

Ia juga blak-blakan soal ketakutan saat memulai proyek ini, mulai dari kekhawatiran minimnya peserta audisi hingga keraguan soal kualitas vokal para kontestan saat dibawa ke Amerika Serikat.

Proyek ini terasa makin emosional bagi Simon Cowell karena ia baru saja kehilangan salah satu bintang terbesarnya, Liam Payne. Mantan personel One Direction itu meninggal dunia setelah insiden tragis di Argentina, meninggalkan luka mendalam bagi sang mentor.


(dar/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO