.webp)
Baby Shark Bebas dari Tuduhan Plagiat, Pinkfong Menang di MA Korsel
Putusan ini keluar Kamis (14/8) dan jadi titik akhir dari perseteruan yang udah bergulir sejak 2019.
Kasus ini bermula ketika Jonathan Wright alias Johnny Only, penulis lagu anak-anak asal AS, nuduh perusahaan hiburan pendidikan Korea Selatan, Pinkfong Co., menjiplak versi awal Baby Shark yang dia buat.
Wright mengklaim dia nulis bagian ikonik "doo doo doo doo doo doo" dan nge-upload versinya ke internet tahun 2011. Sementara Pinkfong baru ngerilis versinya pada 2015, dan nge-reupload lagi pada 2016.
Tapi Mahkamah Agung Korea Selatan bilang lain. Seperti dikutip Independent, Sabtu (16/8/2025), mereka memutuskan Wright bukanlah komposer asli dan versinya gak memenuhi syarat sebagai karya kreatif yang dilindungi hak cipta.
Sebelumnya, dua pengadilan Korea Selatan juga udah menolak klaim Wright, karena versi yang dia bikin dianggap cuma salah satu dari sekian banyak lagu rakyat yang udah eksis.
Bahkan, Mahkamah Agung menegaskan kalau versi Wright pada 2011 itu belum mencapai tingkat perubahan substansial dari lagu rakyat yang udah bertahan puluhan tahun.
Kalau ngulik sejarahnya, lagu ini kemungkinan besar lahir di Amerika Serikat pada 1970-an dan jadi lagu populer di perkemahan musim panas.
Baca juga: Mau Denger Musik? Bayar, Bayar, Bayar! |
Ada juga teori kalau Baby Shark terinspirasi dari demam film Jaws (1975) karya Steven Spielberg. Versi-versi lain juga sempat direkam di Prancis, Jerman, dan beberapa negara lain.
Meski begitu, cuma versi Pinkfong yang berhasil meledak gila-gilaan. Lagu ini masuk Billboard Hot 100 di posisi 32 pada Januari 2019, jadi video paling banyak ditonton di YouTube (pecah rekor 10 miliar views pada 2022, sekarang udah tembus 16 miliar), dan melahirkan semesta bisnis sendiri: serial TV, film, aplikasi, sampai segunung merchandise yang menghasilkan jutaan dolar buat Pinkfong.
(dar/ass)
