Round Up

Pungli Mengerikan di Konser Indonesia

Pingkan Anggraini
|
detikPop
Ilustrasi Anak Nonton Konser
Foto: iStock
Jakarta - Ternyata bikin sebuah konser apalagi mendatangkan musisi internasional gak semudah yang dibayangkan gengs.

Beberapa penyanyi besar seperti Taylor Swift sampai Olivia Rodrigo yang gak mampir ke sini. Padahal, Swifties di Indonesia gak usah diragukan.

Gak cuma itu, konser Coldplay di Singapura selama enam hari aja bikin banyak orang bertanya-tanya. Kok bisa? Sedangkan di Indonesia hanya sehari.

Besar kemungkinan masalahnya ada di pungli alias pungutan liar serta regulasi flow setelah konser yang ternyata masih semrawut di Indonesia. Promotor menjawab mengenai hal tersebut.

"Kalau ini memang sudah menjadi issue utama kami selama ini, maka dari itu, program Perizinan Satu Pintu atau One Single Submission diharapkan terus diproses dan disempurnakan," ujar Dino Hamid, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) saat dihubungi detikcom, Rabu (16/7/2025).

Ravel Junardy ternyata punya pendapat sendiri soal masalah ini. Apa ya katanya?

Ya, kamu pasti tahu kan, Ravel Entertainment dikenal sebagai promotor yang sering bawa band-band metal, rock terkenal di dunia.

"Memang selalu ada biaya tak terduga di setiap membuat konser. Tetapi memang itu jadi tantangan promotor di Indonesia. Makannya saya bilang bisnis ini hi-risk. Masalah perizinan sebenernya gak bisa dikatakan serta merta ada pungli. Mungkin bisa dikatakan assessment of crowd by the authority. Dan assesment itu memang rawan pungli. Tapi itu cuma segelintir oknum-oknum sih," papar Ravel Junardy.

Ya gak cuma itu aja, promotor juga menyoroti regulasi flow usai konser nih.

Biasanya kamu selalu mengeluhkan transportasi pulang dari konser yang selalu sulit, belum lagi parkiran kendaraan pribadi yang minim banget. Paling menjadi momok ada kemacetan.


(wes/nu2)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO