POV Promotor Konser Indonesia, Sulit Bawa Musisi Dunia Gegara Pungli Mengerikan

Pingkan Anggraini
|
detikPop
Taylor Swift sukses menggelar 4 panggung The Eras Tour di Tokyo Dome sejak 7-10 Februari 2024.
Foto: dok. Instagram @taylorswift
Jakarta -

Pertanyaan besar mengenai beberapa musisi luar negeri cuma lewat doang ke langit Indonesia perlahan terjawab nih. Ini menjadi hal yang selalu dipertanyakan banyak orang.

Ya, contohnya, Taylor Swift sampai Olivia Rodrigo yang gak mampir ke sini. Padahal, Swifties di Indonesia banyak banget loh.

Apalagi kita pernah sakit hati ketika tahu Coldplay ngonser enam hari di Singapura, padahal di Indonesia cuma 1 hari. Kok, bisa sih?

Besar kemungkinan masalahnya ada di pungli alias pungutan liar serta regulasi flow setelah konser yang ternyata masih semrawut di Indonesia. Gimana ya kalau pendapat para promotor?

"Kalau ini memang sudah menjadi issue utama kami selama ini, maka dari itu, program Perizinan Satu Pintu atau One Single Submission diharapkan terus diproses dan disempurnakan," ujar Dino Hamid, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) saat dihubungi detikcom, Rabu (16/7/2025).

Nah, kalau dari sudut pandang Ravel Junardy yang selalu kita kenal sebagai CEO Ravel Entertainment, mereka punya pendapat lebih tentang pungli ini nih.

Ya, kamu pasti tahu kan, Ravel Entertainment dikenal sebagai promotor yang sering bawa band-band metal, rock terkenal di dunia.

"Memang selalu ada biaya tak terduga di setiap membuat konser. Tetapi memang itu jadi tantangan promotor di Indonesia. Makannya saya bilang bisnis ini hi-risk. Masalah perizinan sebenernya gak bisa dikatakan serta merta ada pungli. Mungkin bisa dikatakan assesment of crowd by the authority. Dan assesment itu memang rawan pungli. Tapi itu cuma segelintir oknum-oknum sih," papar Ravel Junardy.

Ya gak cuma itu aja, promotor juga menyoroti regulasi flow usai konser nih.

Biasanya kamu selalu mengeluhkan transportasi pulang dari konser yang selalu sulit, belum lagi parkiran kendaraan pribadi yang minim banget. Paling menjadi momok ada kemacetan.

Semua ini sudah dipikirkan para promotor loh. Hanya saja mereka masih perlu mendapat bantuan dari banyak stakeholders. Ya termasuk para pemangku kebijakan nih.

"Infrastruktur, akses atau transportasi serta fasum (fasilitas umum) yang mendukung di setiap venue yang dapat melaksanakan international artist tier 1 bisa terus diperhatikan dan juga di sempurnakan," lanjut Dino Hamid.

So, gimana nih kalau menurut kamu guys?

Saksikan Live DetikSore :




(pig/nu2)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO