Konser Gratis Lady Gaga di Brasil Diteror Bom-Serangan Pemuja Setan

Iya, dua juta lebih! Itu jadi konser terbesar dalam sejarah karier si Mother Monster.
Sejak pagi, ribuan penggemar setia yang dikenal sebagai Little Monsters mulai antre demi bisa nonton konser Lady Gaga yang juga jadi bagian dari promosi album kedelapannya, Mayhem. Lagu-lagu kayak Abracadabra dan Die With a Smile pun dibawakan penuh gaya dan emosi.
Dengan kostum nyentrik ala timnas sepak bola Brasil dan semangat 45, Gaga tampil all out.
"Kalian nunggu aku lebih dari 10 tahun," katanya sambil membentangkan bendera Brasil.
FYI, terakhir kali Lady Gaga konser di Brasil itu pada 2012.
Konser ini didanai penuh oleh pemerintah kota Rio de Janeiro. Tujuannya adalah revitalisasi ekonomi lokal.
Mereka berharap konser ini bisa menyuntik sekitar Rp 1,6 triliun ke sektor wisata dan bisnis lokal. Jadi jangan kaget kalau event ini dijaga ketat banget, 5 ribu polisi, detektor logam, drone, sampai teknologi pengenal wajah dikerahkan.
Tapi di tengah gegap gempita konser ini, ternyata ada ancaman serius yang nyaris bikin semuanya berantakan. Polisi Brasil menggagalkan rencana serangan teror yang menargetkan komunitas LGBTQ+ di konser tersebut, dikutip dari CNN International, Senin (5/5/2025).
Dua orang ditangkap karena mencoba merekrut remaja untuk melancarkan serangan pakai bom rakitan dan molotov. Satu tersangka lain, bahkan, dituduh mau melakukan ritual mengerikan dengan membunuh bayi atau anak kecil karena menganggap Lady Gaga satanis.
Polisi menyebut operasi ini sebagai Operation Fake Monster karena para pelaku pura-pura jadi Little Monsters demi menjaring simpatisan online. Mereka berasal dari kelompok kebencian yang aktif di deep web, menyebarkan konten kekerasan dan propaganda gelap.
Juru bicara Lady Gaga bilang mereka gak dikasih tahu soal ancaman ini sebelum konser. Mereka baru tahu setelah berita menyebar, tapi konser tetap berjalan mulus.
Banyak penonton justru bersyukur. Salah satunya Dani Morera Trettin bilang, "Kalau polisi ngumumin lebih awal, bisa aja terjadi kepanikan besar."
(dar/pus)