Peran Penting Radio dalam Karier Iwan Fals-Dul Jaelani

Desi Puspasari
|
detikPop
Iwan Fals dan Dul jaelani
iwan Fals dan Dul Jaelani dalam jumpa pers iSWARA. Foto: dok. istimewa
Jakarta -

Iwan Fals menjadikan musik untuk menyuarakan cerita era 1970 hingga 1980-an kehidupan sosial Indonesia. Dia mengakui peran radio sangat besar untuk perjalanan kariernya hingga kritik dalam suaranya bisa didengar seluruh Indonesia.

"Kalau nggak ada radio, lagu-lagu saya nggak bisa dikenal sampai sekarang," ucap Iwan Fals dalam acara peluncuran iSWARA di kawasan Jakarta Selatan, kemarin.

"Tanpa radio, saya nggak mungkin duduk di sini karena radio luar biasa," sambungnya musisi berusia 63 tahun itu.

Pelantun lagu Bento itu ikut senang melihat perkembangan radio seperti iSWARA, transformasi I-Radio dan Trax FM untuk mewujudkan keinginan menghadirkan media yang dinamis dan inovatif. Komitmen ini ditunjukan melalui acara 24 Jam Berswara.

"24 Jam Berswara menjadi langkah awal iSWARA dalam menghadirkan media yang interaktif, dengan konten yang segar, inspiratif, dan relevan dengan keseharian masyarakat," kata Putri Soedarjo selaku Director of MRA Group.

Marco Anjasmoro selaku Group Station Manager MRA Broadcast Media Division menyampaikan, I-Radio dan Trax FM menjadi radio yang dekat dengan pendengar.

"Selama lebih dari 20 tahun I-Radio telah setia memutarkan lagu Indonesia, sementara Trax FM selalu dekat dengan anak muda. Sudah saatnya kedua brand ini berevolusi untuk menjadi lebih dekat lagi dengan para pendengarnya melalui transformasi digital yang kami lakukan," ungkapnya.

Menandai awal perjalanan transformasi digital I-Radio dan Trax FM menjadi iSWARA, pada tanggal 25 hingga 26 Februari 2025 telah dilaksanakan siaran dan livestreaming selama 24 jam, bersama para penyiar I-Radio dan Trax FM seluruh Indonesia dalam acara bertajuk 24 Jam Berswara.

Program ini ditayangkan secara langsung melalui livestreaming TikTok, YouTube, dan Instagram selama 24 jam nonstop dan juga disiarkan On Air serentak di sembilan kota Indonesia.

Iwan Fals berdiri bersama dengan musisi lainnya sebagai persona digital yang mewakili pilar-pilar iSWARA. Turut meramaikan 24 Jam Berswara adalah Nagita Slavina, Dul Jaelani, Rizwan Fadilah (Njan), dan Kunto Aji.

Transformasi I-Radio dan Trax FM menjadi iSWARA mendapat respons positif. Dul Jaelani mengatakan perkembangan media membantu anak muda untuk belajar menyaring informasi.

"Tantangan anak muda pada era digital ini adalah terus belajar untuk bersikap bijak dan menyaring informasi yang diterima melalui media
sosial," ungkap Dul Jaelani.

Selama siaran dan live streaming selama 24 jam, iSWARA mendapat semangat positif dari para penyiar dan bintang tamu. Rico Ceper menjadi penyiar iSWARA Jakarta.

"Saya menyambut positif transformasi I-Radio menjadi iSWARA. Perubahan ini sejalan dengan perkembangan zaman. Media termasuk radio perlu beradaptasi. I-Radio telah menunjukkan respons cepat terhadap dinamika industri, terutama dalam bersinergi dengan media sosial," puji Rico Ceper.




(pus/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO