Bunga Maaf Mekar Bersama The Lantis

Pingkan Anggraini
|
detikPop
The Lantis
Foto: dok. The Lantis
Jakarta - Grup band The Lantis kembali menjadi pembahasan setelah singlenya, Bunga Maaf viral. Yup, bisa dibilang The Lantis kembali melakukan landasan yang bagus untuk dunia musik Tanah Air.

Kalau kamu masih ingat, sekitar dua tahun lalu The Lantis eksis banget lewat lagu Lampu Merah yang membawa nama mereka naik daun. Lampu Merah tampak sangat ikonik untuk The Lantis yang punya warna musik 80-an.

Begitu pula Bunga Maaf yang kini membawa The Lantis eksis lagi mengawali 2025.

Bunga Maaf saat ini sudah di dengar banyak orang bahkan mencapai lebih dari 24 juta kali diputar di Spotify. Padahal lagu ini baru dirilis pada November 2024 bersamaan dengan EP nya yang bertajuk serupa.

Kini Bunga Maaf sudah masuk ke deretan nomor 2 di Top 50 Indonesia di Spotify. Sementara itu di posisi satu ada Andmesh dengan Anugerah Terindah.

Nah posisi Bunga Maaf ini bahkan baru saja menggeser lagu Serana milik for Revenge yang satu bulan lebih stand by tak bergerak di posisi dua. Gimana, jadi pencapaian The Lantis yang luar biasa bukan?

Bunga Maaf pun punya lirik yang cukup haru, alunan musik yang santai cenderung ballad membuat banyak orang khususnya muda mudi suka banget sama lagu ini.

Bunga Maaf juga kerap digunakan banyak orang sebagai backsound konten. Nah, kamu salah satunya bukan nih?

Adapun Bunga Maaf menceritakan seseorang yang berjuang meminta maaf atas kesalahan yang ia lakukan kepada orang terkasih. Dalam liriknya, kita bisa merasakan penyesalan mendalam, seolah-olah kata 'maaf' gak cukup untuk menebus luka yang telah dibuat.

Ego yang terlalu tinggi menghancurkan momen berharga yang nggak bisa diulang lagi, harapan juga sudah hilang akan kesempatan kedua. Pesan ini terasa relateable, terutama bagi kita yang pernah merasa bersalah dan berusaha memperbaiki hubungan dengan seseorang.

Berikut lirik lagu Bunga Maaf

Hai
Masihkah
Luka itu
Ada di sana

Yang ku
Tinggalkan
Saat kita
Masih bersama

Kini waktu terasa berbeda
Tanpa hadirmu
Keras hati yang dulu bicara
Berujung pilu

Andai
Angin mengulang
Sebuah masa yang t'lah usang
Kan ku telan isi bumi hanya untukmu
Terima bunga maafku

Layu termakan egoku
Meski ku tahu
Tak bisa


Oh
Mungkinkah
Ada rindu
Dibalik benci itu
Yang perlahan
Menghilang
Saat nyamanku tak lagi kau butuh

Kini waktu terasa berbeda
Tanpa hadirmu
Keras hati yang dulu bicara
Berujung pilu

Andai
Angin mengulang
Sebuah masa yang t'lah usang
Kan ku telan isi bumi hanya untukmu
Terima bunga maafku
Layu termakan egoku
Meski ku tahu
Tak bisa

Andai
Angin mengulang
Semua masa yang t'lah hilang
Kan ku telan isi bumi hanya untukmu
Terima bunga maafku
Layu termakan egoku
Meski ku tahu
Meski ku tahu
Ku tak akan bisa


(pig/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO