WAMI Klaim Sudah Kumpulkan Royalti Rp 12 M Tahun Ini

Jakarta - Wahana Musik Indonesia (WAMI), salah satu Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), belum lama ini melaporkan beberapa promotor yang katanya gak bayar royalti nih. Laporannya dilayangkan ke DJKI, Kemenkum.

Gak cuma itu, WAMI juga melaporkan hasil pengumpulan performing rights atau royalti dari pertunjukan musik (live event) pada tahun ini nih genks.

"Tahun ini kami sudah bisa mengumpulkan sekitar Rp 12 miliar untuk performing rights konser," ujar Ketua Badan Pengurus WAMI, Adi Adrian, atau lebih dikenal sebagai Adi KLa Project, kepada awak media.

Baca juga: Promotor Gak Bayar Royalti, WAMI Lapor DJKI

Angka ini menjadi respons WAMI atas kekecewaan beberapa pencipta lagu terhadap kinerja Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) dan LMK.

"Karena ini kan kami juga ingin... bukan meluruskan, ya, maksudnya menjelaskan keadaan yang sekarang ini seperti apa. Nah, itu kami ingin menginformasikan kepada teman-teman. Jadi nanti di media sosial kami juga akan kami bagikan kinerja kami sampai sejauh mana," tutur Adi.

Baru-baru ini, musisi dan pencipta lagu Ahmad Dhani menyampaikan kekecewaannya terhadap LMKN/LMK, yang dinilai belum maksimal dalam tata kelola royalti musik. Dhani menyebut, ia baru mengetahui pada tahun 2023, LMKN/LMK hanya berhasil mengumpulkan Rp 900 juta untuk performing rights dari pertunjukan musik.

Baca juga: WAMI Tingkatkan Distribusi Royalti pada Musisi

Padahal, total pendapatan royalti musik dari seluruh sektor, seperti televisi, radio, dan lainnya, mencapai Rp 140 miliar.

"Untuk tahun 2024 dan 2025, kami fokus pada tata kelola royalti pertunjukan musik dulu. Ini yang kami sanggup ambil alih dari LMKN supaya mereka sadar bahwa mereka tidak perform dalam menarik royalti dari pertunjukan musik," kata Dhani saat itu.

"Dari keseluruhan royalti Rp 140 miliar, yang berasal dari pertunjukan musik hanya Rp 900 juta. Itu di bawah 1 persen," sambung Dhani.

(pig/aay)

---