Semula Berisi Sayatan Sakit Hati for Revenge

Band emo ini baru aja merilis single ketiga berjudul Semula. Masih bermain di tema tahapan dalam kesedihan, lagu ini mengusung fase bargaining atau tawar-menawar.
Boniex Noer, sang vokalis, bareng Izha dan Samuel TJ, ngegarap lirik yang sarat dengan nuansa penyesalan. Intinya, lagu ini menceritakan tentang rasa sakit hati dan penyesalan kenapa kisah cinta bisa berakhir buruk.
Bayangin aja, si karakter di lagu ini berandai-andai bisa memutar waktu dan mencegah semua rasa sakit itu terjadi.
"Kami ngajak pendengar untuk balik ke titik awal, ke tempat di mana semua masih baik-baik aja," jelas Boniex.
Lagu ini punya keterikatan banget buat siapa aja yang pernah ngalamin pahitnya patah hati. Menurut Boniex, di saat kayak gitu, kita semua pasti pernah pengen balik ke masa lalu dan ngubah semuanya sebelum jadi berantakan. Sakit, ya?
Meskipun udah sampai di single ketiga, for Revenge nggak banyak berubah, loh. Mereka tetap mempertahankan ciri khas sound emo ala tahun 2000-an, bikin vibe nostalgia makin kerasa.
Boniex sendiri ngedeskripsiin vibe Semula dengan tiga kata ajaib: emosional, pedih, dan berandai-andai. Kombinasi maut yang bikin hati bergetar!
Proses pembuatan Semula ternyata cepet, gengs. Dalam waktu satu bulan, Boniex (vokal), Arief Ismail (gitar), Izha Muhammad (bas), dan Archims Pribadi (drum) berhasil ngerampungin lagu ini.
Gak cuma mengandalkan instrumen klasik band, mereka juga nyelipin elemen-elemen elektronik buat makin nguatkan vibe emo yang mereka inginkan.
Namun, tantangan terberat buat mereka adalah ngulik fase bargaining ini dari teori tahap kesedihan. Gimana caranya bisa memvisualisasikan fase tawar-menawar batin ini ke dalam lirik dan musik yang bisa diterima pendengar.
"Sama kayak Sadrah dan Penyangkalan, kami rangkai semua lagu ini dengan melihat patah hati sebagai perjalanan menuju penerimaan," tambah Boniex.
Serunya lagi, di video klip nanti, mereka bakal lanjutin cerita Sera dan Rana, karakter yang udah muncul di dua single sebelumnya.
(dar/pus)