Sosok

Ironi di Balik Kejayaan Album Badai Pasti Berlalu

Eduardo Simorangkir
|
detikPop
Jakarta -

Album Badai Pasti Berlalu sukses di pasaran. Berdasarkan data Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), album ini berhasil terjual hingga 9 juta keping dalam rentang 1977-1993.

Album ini bahkan sempat direkam dan dirilis ulang oleh Musica Studio's pada 1999 lewat aransemen ulang Erwin Gutawa dan vokal yang masih diisi oleh Chrisye.

Erros Djarot berbagi cerita mengenai popularitas album Badai Pasti Berlalu yang dielukan begitu banyak orang. Erros, sang penggubah musik original dari album ini mengaku tak mendapatkan hasil yang berbanding lurus dengan sejumlah kesuksesan yang lahir dari album ini.

"Sejak Badai (album), ada Badai Band kan? Do i get anything? No. Ada pertunjukan-pertunjukan Badai, do I get anything? Zero. Tapi waktu saya mengadakan konser, saya bayar lho sama teman saya juga. Kan sebenarnya nggak fair, tapi ya it's okay." kata Erros kepada detikcom, saat ditemui beberapa waktu lalu.

Erros bercerita bagaimana dirinya tak dilibatkan dari awal saat album Badai Pasti Berlalu diaransemen ulang pada 1999 lalu. Meski mengaku tak mempersoalkan hak materi atas hal tersebut, namun Erros menyesali hal ini terjadi.

"Kan ada yang dari Erwin. Itu boleh tanyakan Acin (Direktur Utama Musica Studio's), waktu Erwin bikin kan saya diam aja. Do i know from the beginning? No." kata Erros.

Hal ini kemudian menjadi pondasi Erros yang kini merilis kembali album original Badai Pasti Berlalu dalam format piringan hitam. Dia mengaku tak ambil pusing soal teknis perizinan album ini bisa dirilis kembali. Termasuk ke pemilik Irama Mas Studio, label yang merilis album ini saat itu.

"Izin ke siapa? Orang itu punya saya. Si In Chung? Berani? Ayo datang ke saya, datanglah. It's very easy lah. Karena saya yakin saya bukan pencuri. Saya bukan orang yang mengambil hak orang. Hak saya selalu tereduksi dari banyak hal." katanya.

"Saya tahu kok berapa sebetulnya harusnya, dan i keep quiet. Ya biarin aja lah. Kalau nanti ada mau begini begitu, ya apa sih. Ini maunya ribut aja nih. Dan ujung-ujungnya duit lagi. Bukannya bicara soal strategi, perbedaan pendapat musik gitu. Saya lebih appreciate." ujar Erros.

Erros sendiri mengaku banyak orang yang memintanya untuk merilis ulang album Badai Pasti Berlalu. Namun dirinya gelisah saat tawaran yang datang justru berorientasi kepada uang dan bisnis, bukan karya.

"Jadi ada orang datang ke saya. Oh banyak yang datang. Begini begitu, nawarin ini itu. Belum apa-apa datang udah ngomongin duit, udah malas saya." katanya.

"Kemudian banyak juga para produser, yang begitulah, cuma gayanya gaya pedagang, malas saya. Gayanya itu kayak seolah bisa beli saya. Saya bilang 'bukan saya nggak perlu uang, tapi apresiasi kamu yang lebih penting'. Nah orang ini yang mengapresiasi begitu baik." lanjut Erros.

Hingga pada akhirnya perilisan ulang album Badai Pasti Berlalu kemudian menemukan jalannya lewat kolaborasi dengan PHR Pressing, Mastersound, dan Elevation Records. Album ini telah dirilis ulang pada 10 Agustus 2024 lalu.

"Yang penting pecinta Badai udah coba saya penuhin. Kalau kaset udah nggak zamannya lagi kali ya. Tapi kalau nanti ada yang mau bikin kaset, mungkin aja gitu ya, why not. Asal satu lah, jangan commercial oriented. Boleh lah, tapi jangan kelewatan. Yakin aja dapat duit deh, tapi etosnya pertama jangan kayak gitu. Pasti saya males." kata Erros. (eds/eds)




TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO