Pengacara Suami BCL Buka Suara, Janji Tanggung Jawab Dugaan Penggelapan Rp 6,9 M

Irfan tak membantah adanya kerugian selama kliennya berkongsi dengan Arina selama menjalankan bisnis restoran yang kini sudah tutup itu.
"Kalau berdasarkan laporan (keuangan) klien kita. Laporan rugi laba itu pasti ada laporan kerugian itu pasti sudah disampaikan," kata Irfan Aghasar di kantornya di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Rabu (5/6/2024).
Namun memang restoran itu selesai beroperasi, laporan keuangan dari Tiko sudah disampaikan kepada pihak Arina. Bahkan saat itu Tiko dan Arina masih berumah tangga.
Bahkan Irfan menyebut restoran itu masih berbadan hukum hingga saat ini. Sehingga pihak Tiko tak memungkiri adanya kerugian terlebih restoran yang dibangun adalah kelas menengah yang membutuhkan kembali balik modal dalam waktu tak sebentar.
"Tapi eksisting badan hukumnya masih berjalan sampai saat ini. Kalau klaim rugi dari catatan klien kami ya pasti ada. Tapi namanya restoran nggak semudah gampang dihitung ini resto middle up agak sulit berkompetisi dengan restoran lain. Butuh waktu lima sampai 10 tahun untuk eksis ya, sepanjang itu kita harus mengeluarkan biaya," paparannya.
Irfan juga menyebut kerugian itu adalah sebuah risiko bisnis. Namun ia membantah kliennya tak bertanggung jawab lantaran Tiko hingga saat ini masih membayar supplier hingga utang di bank.
"Itulah sudah risiko bisnis kalau nggak mau bisnis ya nggak usah berbisnis, cukup tabung di bank ya. Modalnya gimana? Sampai hari ini Tiko masih membayar supplier, sebagai bentuk tanggung jawab pemegang saham, mas Tiko masih bayar dari gaji dipotong untuk bayar jadi sebagai bentuk tanggung jawab," bebernya.
Irfan juga meminta tanggung jawab Tiko itu dipertimbangkan oleh pihak Arina.
(fbr/wes)