Musik Klasik Analog dari Piringan Hitam di Bar

Gak heran sih, dimana-mana kamu pasti sering bertemu dengan rilisan album fisik ini.
Biasanya vinyl dan yang lainnya menghiasi sudut-sudut estetika di tempat ngopi kekinian, atau bahkan bar. Fenomena ini terus bergulir sampai rilisan fisik itu beralih fungsi jadi hiasan yang kalau kata anak zaman sekarang 'Instagram-able'.
Tapi gak semuanya selalu jadi hiasan aja kok genks, kadang album-album fisik dari berbagai musisi sering diputar di tempat-tempat umum itu. Salah satunya di Foam Vinyl & Cocktail Bar di A3000 Creative Compound Kemang, Jakarta.
Koleksi vinyl di sana memang cukup terkenal karena banyak dan beragam. Tempat itu kini ramai dikunjungi karena sering jadi pilihan listening bar di Jakarta.
"Kami mendesain segala harmoni dari segi simfoni musikal, estetika tempat, dekorasi yang natural secara spesifik untuk memberikan journey dan experience yang khas dan unik," ujar Jessie A selaku Creative Director, dalam keterangan, Sabtu (9/3/2024).
![]() |
Fenomena yang seperti ini memang sudah biasa genks. Soalnya hal-hal begini yang paling dicari-cari anak muda sekarang. Apalagi mereka yang biasa disebut 'anak skena musik'.
Para musisi juga akhirnya 'gemes' kalau gak mulai melanjutkan perilisan album fisik. Akhirnya banyak dari mereka tertarik untuk merilis karya mereka dalam bentuk fisik.
Bukannya mikirin soal streamer di dunia digital aja, penjualan album fisik mereka juga kini perlu dipertimbangkan lagi.
Apa fenomena ini jadi titik balik kembali berjayanya rilisan fisik?
Nyatanya hal ini belum terjawab, karena sejatinya sejak dulu perilisan album fisik gak pernah putus. Hanya saja produksinya kian berkurang.
Tapi dengan begitu jadi membuat rilisan fisik banyak dicari orang dan punya nilai harga yang tinggi.
Menurut kamu gimana, kamu suka dengerin album fisik atau cukup cek di Spotify aja?
(ass/ass)