×
Ad

Reaksi Penonton Bikin James Cameron Ubah Avatar: Fire and Ash

Asep Syaifullah - detikPop
Minggu, 21 Des 2025 08:01 WIB
Foto: Dok. Disney
Jakarta -

Sutradara legendaris James Cameron dikenal sebagai sineas yang sangat perfeksionis. Namun, dalam sebuah pengakuan terbaru, ia mengungkapkan bahwa visi untuk film ketiga, Avatar: Fire and Ash, mengalami perubahan signifikan setelah ia mengamati dengan saksama bagaimana penonton bereaksi terhadap film sebelumnya, The Way of Water.

Alih-alih menutup diri dalam visinya sendiri, Cameron memilih untuk mendengarkan audiensnya guna menyempurnakan cerita tersebut.

Dalam wawancara eksklusif yang dilansir dari Gizmodo (20/12), James Cameron menjelaskan bahwa meskipun proses syuting untuk film ketiga sebagian besar dilakukan bersamaan dengan film kedua, tahap pascaproduksi memberikan ruang baginya untuk melakukan penyesuaian narasi.

Cameron menyadari bahwa penonton memiliki keterikatan emosional yang sangat dalam pada karakter-karakter tertentu dan elemen dunia Pandora yang spesifik.

"Apa yang paling menarik bagi orang-orang dalam film kedua adalah hubungan antar karakternya. Jadi, kami menggali lebih dalam lagi pada bagian tersebut di film ketiga."

Hal ini menunjukkan bahwa Fire and Ash tidak hanya akan mengandalkan kemegahan visual dan pertempuran epik, tetapi akan lebih menitikberatkan pada dinamika keluarga Sully dan konflik internal para penduduk asli Pandora.

Salah satu perubahan besar yang diperkuat setelah melihat respon penonton adalah bagaimana Cameron ingin menantang persepsi audiens tentang bangsa Na'vi.

Jika di dua film pertama Na'vi digambarkan sebagai penjaga alam yang heroik, film ketiga akan memperkenalkan Ash People atau Mangkwan.

Suku ini adalah kelompok Na'vi yang hidup di lingkungan vulkanik dan memiliki sifat yang jauh lebih agresif serta tidak ramah. Cameron ingin menunjukkan bahwa di Pandora, seperti halnya di Bumi, ada spektrum moralitas yang luas.

"Ada Na'vi yang baik, dan ada Na'vi yang jahat. Di film ini, kita akan melihat sisi yang lebih gelap dari mereka," ungkap Cameron.

Cuplikan adegan dalam film Avatar: Fire and Ash (2025). Foto: Dok. Disney

Kritik utama terhadap film pertama Avatar sering kali berfokus pada plot yang dianggap terlalu sederhana. Dengan The Way of Water, Cameron berhasil membuktikan bahwa ia bisa membangun kedalaman emosional melalui karakter anak-anak Jake Sully.

Melihat antusiasme penonton terhadap Lo'ak (Britain Dalton) dan Kiri (Sigourney Weaver), Cameron memutuskan untuk memberi mereka porsi yang lebih besar dalam Fire and Ash.

Ia ingin memastikan bahwa taruhan dalam film ketiga terasa lebih personal.

"Anda harus memberikan apa yang diinginkan penonton, tetapi Anda juga harus memberikan sesuatu yang tidak pernah mereka duga akan mereka inginkan."

Meskipun ada perubahan pada naskah dan fokus karakter, Cameron memastikan bahwa standar teknologi visual tetap melampaui apa pun yang pernah ada. Dengan elemen api dan abu sebagai tema sentral, penonton akan disuguhkan estetika yang kontras dengan kebiruan laut di film kedua.

Saat ini, film tersebut sedang tayang di bioskop sejak 17 Desember kemarin, Avatar: Fire and Ash pun diprediksi akan kembali memecahkan rekor box office global.

Langkah James Cameron ini membuktikan bahwa ia bukan sekadar teknokrat film, melainkan pencerita yang peduli pada denyut nadi penontonnya.

Dengan memasukkan elemen Na'vi jahat dan memperdalam hubungan keluarga, Fire and Ash memiliki potensi untuk menjadi film Avatar yang paling kompleks secara emosional.



Simak Video "Video Review Film 'Avatar: Fire and Ash' dari Mereka yang Nonton Duluan"

(ass/nu2)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork