Sinopsis:
Memori milik Jay Kelly (George Clooney) adalah film-film yang ia buat. Pernyataan ini kedengerannya terlalu berlebihan tapi itu yang terjadi. Jay Kelly terlalu sibuk untuk menghibur penonton sampai ia lupa bahwa ia mempunyai keluarga.
Tapi bukankah setiap mimpi harus ada pengorbanan? Jadi buat apa menyesal kalau di akhirnya Jay Kelly mendapatkan semua yang banyak orang impikan? Karir yang bagus, orang-orang yang selalu bisa dia andalkan dan rumah yang mewah.
Katalis pertamanya adalah Daisy (Grace Edwards). Ketika Daisy mengatakan bahwa ia mempunyai janji bersama teman-temannya untuk mendatangi festival musik di Eropa, Jay Kelly merasa kecewa. Waktu yang ia punya untuk berkumpul bersama anaknya sangat singkat-Jay Kelly sudah punya jadwal untuk film berikutnya.
Baca juga: Eternity: Cinta Segitiga di Akhirat |
Katalis kedua adalah meninggalnya sang mentor, Peter (Jim Broadbent). Terakhir mereka bertemu, Peter meminta Jay Kelly untuk membintangi filmnya. Waktu Peter tidak banyak dan ini mungkin adalah film terakhirnya. Tapi Jay Kelly merasa bahwa film Peter bukan untuknya. Bahkan ketika sang mentor memelas, Jay Kelly tetap tidak membantunya. Penyesalan ini menggerogotinya, apalagi setelah mendengar sang mentor tiada.
Katalis terakhir adalah pertemuannya dengan Timothy (Billy Crudup), teman aktingnya ketika ia masih muda. Timothy konon jauh lebih berbakat daripada Jay Kelly tapi sebuah audisi mengubah segalanya.
Jay Kelly menjadi bintang film dan sisanya adalah sejarah. Pertemuan ini mengubah keputusan Jay Kelly dalam semalam. Ia tiba-tiba menolak film yang sudah dijadwalkan dan memutuskan menyusul anaknya ke Eropa. Hal yang membuat seluruh timnya, terutama Ron (Adam Sandler) si manajer dan Liz (Laura Dern) si publisis pusing setengah mati.
Review:
Jay Kelly adalah kolaborasi keempat Noah Baumbach dengan Netflix setelah The Meyerowitz Stories, Marriage Story dan White Noise tiga tahun lalu. Kali ini ia menggandeng aktor Emily Mortimer sebagai teman menulisnya untuk menceritakan kisah "sedih" seorang bintang film.
Di tangan yang salah, kisah ini bisa jadi sesuatu yang mengalienasi penonton. Perlukah kita mengasihani karakter fiksi yang mendapatkan segalanya hanya karena ia seorang bapak yang buruk? Tapi di tangan Noah Baumbach, kisah ini menjadi drama komedi yang lumayan menyentuh.
Dalam film ini, Noah Baumbach menjelaskan tentang tokoh utama melalui pandangan banyak karakter. Ada Jay Kelly menurut anak-anaknya, Jay Kelly menurut para pegawainya, Jay Kelly menurut para penggemarnya dan Jay Kelly menurut Jay Kelly sendiri.
Jay Kelly menurut anak-anaknya tentu saja adalah orang tua yang kurang bertanggung jawab. Ia adalah ayah yang lebih memilih untuk syuting film daripada hadir dalam kembang tumbuh anaknya. Anak tertuanya, Jessica (Riley Keough), memutuskan untuk menjauh dari ayahnya dan hal inilah yang membuat Jay Kelly memaksa untuk hadir dalam kehidupan anaknya yang paling muda sebelum terlambat.
Menurut para pegawainya, Jay Kelly adalah tempat investasi terbaik meskipun si aktor adalah sosok yang tidak bisa diprediksi. Tapi sejauh ini ia selalu bisa diandalkan: aktingnya oke, tidak pernah membuat masalah, hampir tidak pernah ada skandal.
Di mata para penonton film, Jay Kelly adalah nabi. Ia adalah sosok yang menyenangkan dan asyik untuk disaksikan. Ketika Jay Kelly tiba-tiba hadir satu kereta dengan mereka untuk "riset film", para warga sipil ini merasa seperti berada di sebuah pesta.
Apalagi ketika si aktor tersebut mengundang mereka untuk menghadiri acara penghargaan film dimana Jay Kelly mendapatkan tribut. Dan terakhir yang paling penting: Jay Kelly di mata Jay Kelly sendiri. Noah Baumbach sebagai sutradara memberikan pemaknaan yang ekstra spesial untuk hal ini.
Ia mengajak penonton untuk masuk ke masa lalu dengan membuat "portal". Jay Kelly dewasa akan berjalan dan masuk ke masa lalu untuk menyaksikan momen-momen penting dalam hidupnya: pertama kali ia berdebat soal akting dan popularitas, pertama kali ia mendapatkan peran, pertama kali ia jatuh cinta.
Dan di momen-momen inilah kenapa penggunaan George Clooney sebagai tokoh utamanya menjadi sangat krusial. Hidup Clooney di kehidupan nyata mungkin tidak sesengsara Jay Kelly tapi ia memiliki kharisma itu. Penonton mana pun percaya dengan "sejarah" yang film ini coba ajukan.
Dan George Clooney tahu sekali bagaimana cara memeras emosi itu. Dia bisa tersenyum dan penonton akan paham bahwa ada getir di senyuman itu. Clooney bisa menitikkan air mata dan kita bisa paham bahwa tangisan itu tidak hanya sekedar kesedihan.
Dalam beberapa momen, Noah Baumbach bahkan terlalu bergantung dengan persona Clooney untuk menyampaikan ceritanya. Tapi dalam kasus Jay Kelly, saya tidak keberatan karena hasil akhirnya lebih dari memuaskan.
| Genre | comedy, drama |
| Runtime | 132 minute |
| Release Date | 14 November |
| Production Co. | Pascal Pictures Heyday Films NB/GG Pictures |
| Director | Noah Baumbach |
| Writer | Noah Baumbach Emily Mortimer |
| Cast | George Clooney as Jay Kelly Charlie Rowe as Young Jay Kelly Adam Sandler as Ron Sukenick Laura Dern as Liz Billy Crudup as Timothy Galligan |
Simak Video "Video This or That: Drakor Favorite Milennial"
(ass/ass)