Kisah Kevin Lewis Hampir Mati di Era COVID dan Ketagihan 'Mainan Darah'

Asep Syaifullah
|
detikPop
Pig Hill (2025)
Pig Hill (2025). Dok. Ist
Jakarta - Beberapa tahun belakangan ini, ada satu nama yang cukup jadi perbincangan para penikmat film horor yakni Kevin Lewis. Sutradara yang dikenal lewat drama kriminal bertajuk The Third Nail (2008) itu, kini justru lebih aktif di dunia film-film bernuansa horor.

Karya horor pertama yang mengundang perhatian adalah, Willy's Wonderland (2021) yang dibintangi Nicolas Cage dan menuai pujian dari banyak kritikus karena ide segarnya itu.

Tapi siapa sangka pada momen tersebut, justru harus berjuang untuk hidupnya. Kevin ternyata sempat terinfeksi COVID dan hampir meninggal dunia.

"Aku kena COVID waktu itu dan hampir mati sih. Malah kayaknya aku udah ngucapin goodbye ke keluarga dan momen itu keingetan terus sih. Jadi setelahnya itu bener-bener kayak aku mau menikmati hidup," paparnya dilansir dari Variety (10/12).

Hal ini juga berpengaruh pada karyanya. Ia makin senang untuk bermain di ranah film horor, khususnya gore, yang penuh dengan adegan berdarah-darah dan brutal seperti karya terbarunya Pig Hill.

Film ini diadaptasi, dari novel Nancy Williams bertajuk Pig: A Supernatural Thriller yang juga merupakan sebuah folklore lama di daerahnya.

"Ini tuh film horor, tapi (buatku) lebih kayak psychological horror yang punya banyak sekali drama. Untuk ku horor yang baik pasti punya (unsur) dramanya," ungkap Kevin.

"Jadi idenya adalah bahwa itu berakar pada sesuatu... Ada Pig Hill beneran dan yang gila adalah coba deh kamu pergi ke bar dan restoran ini, dan mereka memiliki foto-foto wanita yang hilang, seperti foto di karton susu, seolah-olah itu benar. Ini kota kecil, dan (ketika) kau masuk, dan mereka punya Pig People Beer. Jadi legenda itu benar-benar besar di sana."

Selanjutnya ada banyak proyek indie lainnya dari Kevin seperti Oak, Misdirection hingga Driver. Saat ditanya soal kenapa produktif banget bikin film-film kayak gitu dan gak ngebuat film box office aja, Kevin memberikan jawaban menarik.

Ia merasa sudah dikenal sebagai sutradara film indie dan ia pun ingin hal tersebut tetap seperti itu atau menjadi legacy dirinya.

"Saya hanya berkomitmen pada sebuah karya," kata Lewis.

"Beberapa orang terpaku pada 'Film ini harus sempurna' atau 'Ini, itu, dan seterusnya.' Dan saya mengerti itu. Saya sudah sedikit lebih tua sekarang. Saya merenungkan kembali banyak hal. Saya hanya ingin berkarya dan bekerja dengan orang-orang baik serta membuat proyek-proyek keren. Tidak semuanya akan sempurna."

"Saya bekerja di ruang lingkup indie, dengan anggaran dan waktu dan semua itu. Tapi saya hanya suka berkarya dan berkomitmen pada sebuah karya, dan melihat ke belakang untuk menciptakan warisan, jejak sinematik kecil saya di dunia ini."


(ass/wes)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO