'Pertempuran' Panas Menuju Oscar 2026

Kalian termasuk yang menantikan penghargaan Academy Awards ke-98? Tenang, jika gak ada halangan, penghargaan ini bakal digelar pada Maret 2026.

Nominasi masih bisa berubah karena, masih ada beberapa rilis film besar di akhir tahun. Tapi nyatanya, pertempuran untuk menuju karpet merah Oscar 2026 sudah terasa sangat panas.

Para pengamat industri, termasuk para kritikus terkemuka, mulai memetakan pertempuran sengit di kategori-kategori utama. Dua nama yang paling santer disebut-sebut sebagai kuda hitam terkuat adalah drama sejarah Hamnet dan epik ambisius One Battle After Another.

Perang Besar di Kategori Film dan Sutradara Terbaik

Dalam kategori Film Terbaik (Best Picture), persaingan diprediksi akan jadi salah satu yang terketat dalam beberapa tahun terakhir. Hamnet (Focus Features), adaptasi novel laris karya Maggie O'Farrell, disebut-sebut punya resep sempurna untuk pemenang Oscar.

Disutradarai peraih Oscar, Chloé Zhao, serta dibintangi Jessie Buckley dan Paul Mescal, film yang mengisahkan kematian putra William Shakespeare ini telah membangun momentum kuat, terutama setelah memenangkan Toronto People's Choice Award.

Sementara itu, One Battle After Another (Warner Bros.) karya Paul Thomas Anderson dianggap sebagai karya monumental yang mungkin akan mengakhiri 'puasa' kemenangannya di kategori Sutradara dan Film Terbaik. Film yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio ini dipuji karena penceritaan yang kuat, alur yang cepat, dan durasi hampir tiga jam yang terasa padat.

Selain kedua film tersebut, ada beberapa nama besar lain yang tak bisa diabaikan. Film horor yang mengejutkan dari Ryan Coogler, Sinners, berhasil menjadi sensasi box office sekaligus kritikus. Netflix juga punya kuda hitamnya, yaitu Frankenstein karya Guillermo del Toro.

Tafsir ulang kisah klasik yang berbalut visual gotik dan suasana kelam ini telah memikat para kritikus, terutama setelah meraih standing ovation 14 menit di Venice Film Festival.

Film-film seperti satire gelap Bugonia (reuni Yorgos Lanthimos dan Emma Stone), drama yang mendapat pujian kritis Sentimental Value dari Norwegia, dan film musikal fantasi yang dinanti, Wicked: For Good, juga diperkirakan akan mengisi daftar nominasi.

Persaingan Para Aktor

Di kategori Aktris Terbaik (Best Actress), prediksi awal sangat menyoroti dua nama: Jessie Buckley untuk penampilannya yang emosional di Hamnet, dan peraih dua Oscar Emma Stone untuk perannya yang unik sebagai CEO yang diculik di Bugonia.

Untuk Aktor Terbaik (Best Actor), ada nama Timothée Chalamet yang disebut memberikan performa terbaik dalam kariernya di film Marty Supreme. Aktor kawakan lain seperti Joel Edgerton (untuk film Netflix yang belum dirilis) juga masuk dalam radar, termasuk Oscar Isaac yang berperan sebagai Victor Frankenstein di film Guillermo del Toro.

Dominasi Film Eropa di Kategori Internasional Terbaik

Kategori Film Internasional Terbaik (Best International Feature Film) menampilkan deretan karya berkelas dari seluruh dunia. Film-film Eropa menunjukkan dominasi kuat dalam prediksi awal ini.

Sentimental Value (Norwegia) karya Joachim Trier menjadi favorit utama untuk membawa pulang piala. It Was Just an Accident (Prancis), peraih penghargaan tertinggi Palme d'Or di Cannes, dan The Secret Agent (Brasil) yang berpotensi memberikan kemenangan back-to-back bagi Brasil, adalah pesaing terdekat.

Sementara itu, film Korea Selatan No Other Choice karya sutradara ternama Park Chan Wook, juga diperkirakan akan mendapatkan slot nominasi.

Film Tunisia, The Voice of Hind Rajab, yang mengangkat kisah pilu dari Gaza dan memenangkan Grand Jury Prize di Venice, disebut-sebut sebagai kekuatan emosional yang sulit ditolak oleh para anggota Academy.

Dari Asia Tenggara, Indonesia diwakili oleh film Sore: Istri dari Masa Depan, yang akan bersaing dengan A Useful Ghost (Thailand) yang sukses di Cannes, Magellan (Filipina), dan Tenement (Kamboja).

Kategori Teknis dan Skenario

Di kategori naskah, Sinners (Skenario Asli) dan Hamnet (Skenario Adaptasi) diprediksi bakal jadi front-runner. Sementara untuk kategori teknis, film-film berskala besar seperti Frankenstein (Makeup, Production Design) dan Avatar: Fire and Ash (Efek Visual) hampir dipastikan akan mendominasi.