Saat Megan Fox Hilang Arah dan Penuh Amarah di Jennifer's Body

Asep Syaifullah
|
detikPop
Megan Fox di film jennifers body
Megan Fox di film Jennifer's Body. Dok. 20CenturyFox
Jakarta - Aktris Megan Fox baru-baru ini berbagi refleksi mendalam mengenai keadaan mentalnya saat syuting film horor kultus pada 2009, Jennifer's Body.

Dalam sebuah pemutaran khusus di Museum Academy of Motion Pictures Los Angeles pada 25 Oktober, Fox mengungkapkan bahwa ia merasa "tersesat" dan diliputi amarah yang dipicu oleh ketenaran mendadak dan perlakuan brutal dari industri, terutama oleh paparazzi.

Film Jennifer's Body rilis hanya dua tahun setelah penampilan aktris berusia 39 tahun itu di Transformers (2007), sebuah periode di mana tingkat ketenarannya meroket tajam, namun juga penuh tantangan pribadi.

Ketika ditanya saran apa yang akan ia berikan pada dirinya yang lebih muda saat bersiap syuting Jennifer's Body, Fox menjawab bahwa ia mungkin tidak akan memberikan saran apa pun. Ia merasa, kondisi chaos yang ia alami saat itu justru menghasilkan performa yang dibutuhkan untuk film tersebut.

"Saya kira pada titik itu dalam hidup saya, saya sangat tersesat, begitu penuh dengan amarah yang saya miliki terhadap bagaimana saya telah diperlakukan di industri ini, dan bagaimana saya berurusan dengan ketenaran dan... pada saat itu, sebelum kami mulai syuting," kenang Fox.

Ia menyoroti betapa kejam-nya paparazzi saat itu, menceritakan sebuah anekdot dari premiere film tersebut.

Cuplikan adegan dalam film Jennifer's Body.Cuplikan adegan dalam film Jennifer's Body. Foto: Dok. Twentieth Century Fox

"Saya baru saja meninggalkan premiere yang wajib saya hadiri. Saya ingat paparazzi sangat kejam saat itu, cara mereka berbicara kepada wanita. Saya berjalan keluar hanya untuk mencoba masuk ke mobil saya, dan mereka semua memotret. Dan seorang pria berkata, 'Megan, kenapa kamu begitu kejam?' Dan pria lain berkata, 'Megan, apa kamu pikir kamu overrated? Internet bilang begitu,' dan saya hanya mencoba melakukan pekerjaan saya," jelasnya.

Fox melanjutkan, semua kesedihan, kemarahan, dan amarah yang ia rasakan selama periode tersebut membutuhkan tempat untuk disalurkan. Menariknya, karakter yang ia perankan, Jennifer Check, memberikan wadah katarsis yang sangat ia butuhkan.

Karakter Jennifer, yang mengalami transformasi supernatural di luar kendalinya, sangat beresonansi dengan Fox.

"Saya membaca naskah dan saya pikir itu hanya beresonansi dengan saya karena ada sesuatu tentang hal itu, apakah itu hanya dipersepsikan atau tidak, saya merasa seperti dianiaya pada saat itu dalam karier saya, dan saya berjuang keras dengan ketenaran dan agak trauma oleh ketenaran," katanya.

Fox melihat lapisan yang lebih dalam pada karakternya: sebelum menjadi monster, Jennifer hanyalah seorang gadis remaja yang dikorbankan demi keuntungan orang lain. Hal ini terasa mencerminkan pengalamannya di industri, di mana ia merasa energi batinnya yang gelap dan tidak terkendali yang kemudian direfleksikan dan dieksploitasi.

Dengan menghidupkan karakter tersebut, Fox seperti mendapatkan izin untuk menjadi tidak terkendali bahkan di antara take atau bahkan sepanjang waktu kami berada di sana, yang terbukti jadi momen healing baginya.

Cuplikan adegan dalam film Jennifer's Body.Cuplikan adegan dalam film Jennifer's Body. Foto: Dok. Twentieth Century Fox

Ia berpendapat bahwa jika ia memiliki kejelasan atau dasar yang lebih baik saat itu, performa yang didapat penonton di film mungkin tidak akan sama.

Berkat statusnya sebagai cult classic, Jennifer's Body kini bahkan dirumorkan akan mendapatkan sekuel atau reboot, di mana sang penulis skenario peraih Oscar, Diablo Cody, dan lawan main Fox, Amanda Seyfried, telah menyatakan antusiasmenya untuk melanjutkan kisah itu.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO