Paramount Niat Caplok Warner Bros Discovery, Ini Dampaknya

Asep Syaifullah
|
detikPop
SAN DIEGO, CA - JULY 20:  (L-R) Actors Zoe Saldana, Zachary Quinto, Chris Pine, Simon Pegg, and Idris Elba speak onstage at the world premiere of the Paramount Pictures title Star Trek Beyond at Embarcadero Marina Park South on July 20, 2016 in San Diego, California.  (Photo by Mike Windle/Getty Images)
Foto: Mike Windle/Getty Images
Jakarta - Industri media global kembali bergejolak setelah munculnya kabar bahwa entitas gabungan Paramount Global dan Skydance Media (Paramount Skydance), yang dipimpin oleh David Ellison dan didukung oleh miliarder Larry Ellison, sedang gencar mengajukan tawaran untuk mengakuisisi Warner Bros. Discovery (WBD).

Dilansir dari Variety, Kamis (23/10), jika terwujud, merger besar-besaran ini tidak hanya akan mengubah peta persaingan di Hollywood, tetapi juga menciptakan konglomerat hiburan dan berita yang langsung menantang dominasi Disney dan Netflix.

Warner Bros. Discovery sendiri merupakan rumah bagi aset-aset media paling berharga di dunia:

Studio Film & TV Ikonik: Warner Bros. Pictures, DC Studios (pemilik Superman dan Batman), dan HBO (produsen Game of Thrones, Succession).

Jaringan Global: CNN, TNT, Discovery Channel, dan layanan streaming Max.

Kekayaan Intelektual (IP): Waralaba sebesar Harry Potter, The Matrix, hingga DC Comics.

Namun, di balik aset yang menggiurkan, WBD berada di bawah tekanan finansial yang sangat besar. Perusahaan hasil merger WarnerMedia dan Discovery ini memikul beban utang bersih puluhan miliar dolar.

Situasi ini membuat harga saham WBD merosot dan menjadikannya "target empuk" bagi pembeli, meskipun tawaran awal yang diajukan Paramount dilaporkan telah ditolak karena dinilai terlalu rendah.

Bagi Paramount, yang baru saja menyelesaikan merger dengan Skydance, membeli WBD adalah langkah strategis untuk bertahan di medan pertempuran streaming yang semakin brutal. Dengan menggabungkan seluruh aset kedua perusahaan, Paramount Skydance akan menghasilkan sebuah "monster media" dengan tujuan:

  • Konsolidasi Streaming: Menggabungkan layanan Paramount+ dengan Max akan menghasilkan platform tunggal yang memiliki konten super melimpah. Gabungan ini diperkirakan bisa memberikan tantangan serius kepada Netflix dan Disney+, baik dari segi jumlah pelanggan maupun katalog konten.
  • Efisiensi dan Skala: Dengan penggabungan, perusahaan bisa memotong biaya operasional, menggabungkan departemen, dan memaksimalkan pendapatan iklan.
  • Menghadapi Raksasa Teknologi: Akuisisi ini dilihat sebagai upaya industri media tradisional untuk bersatu dan memperkuat diri melawan ancaman baru dari raksasa teknologi seperti Amazon dan Apple, yang telah menggelontorkan dana besar ke konten dan olahraga.

Jalan menuju merger ini jauh dari mulus. Terdapat dua hambatan utama yang harus dilalui, pertama regulator anti-monopoli di mana penggabungan dua studio film besar (Paramount Pictures dan Warner Bros.) serta dua jaringan berita utama (CBS News milik Paramount dan CNN milik WBD) hampir pasti akan memicu penyelidikan ketat dari Departemen Kehakiman (DOJ) AS dan Komisi Perdagangan Federal (FTC).

Para analis khawatir bahwa konsentrasi kekuasaan media ini akan membuat industri semakin terpusat dan berpotensi membatasi pilihan bagi konsumen. Ketika persaingan berkurang, perusahaan gabungan memiliki kekuatan untuk menaikkan harga langganan streaming atau biaya kabel.

Pemerintah kemungkinan akan menuntut pelepasan (divestasi) aset tertentu agar kesepakatan bisa disetujui, seperti yang terjadi pada merger media besar sebelumnya.

Meskipun mendapat dukungan finansial dari David Ellison dan ayahnya, Larry Ellison (salah satu orang terkaya di dunia), entitas gabungan ini akan mewarisi utang yang sangat besar. WBD saat ini memiliki utang bersih mencapai puluhan miliar dolar.

Mengelola utang gabungan ini di tengah suku bunga tinggi akan menjadi tantangan finansial yang luar biasa dan berisiko menurunkan peringkat kredit perusahaan.

Jika akuisisi ini berhasil, dampaknya akan terasa luas. Kemungkinan besar akan ada penggabungan atau paket bundel untuk layanan Paramount+ dan Max, yang bisa jadi menawarkan harga yang lebih bersaing, atau sebaliknya, kenaikan harga seiring dengan berkurangnya pilihan.

Dunia kreatif jadi semakin terkonsolidasi. Lebih sedikit pembeli berarti lebih sedikit ruang negosiasi bagi para pembuat film, penulis, dan aktor. Pengurangan tenaga kerja (PHK) di divisi yang tumpang tindih (seperti di departemen administrasi atau jaringan TV kabel) juga hampir pasti terjadi sebagai upaya efisiensi.

Saat ini, pembicaraan masih berlangsung dan pasar saham terus berfluktuasi seiring dengan perkembangan kabar akuisisi ini. Pertanyaannya bukan hanya apakah kesepakatan ini akan terjadi, tetapi juga aset apa yang harus dikorbankan agar raksasa media baru ini bisa lahir.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO