Ngikutin Bahasa Gen Z, Lionsgate Rekrut Editor TikTok
Tren fan edits di TikTok, video klip film yang diedit dengan lagu-lagu pop, filter berlimpah, dan teks neon, yang meraup jutaan views kini tidak lagi diabaikan oleh Hollywood.
Studio besar Lionsgate menjadi yang terdepan dengan mengadopsi taktik yang radikal: mereka kini merekrut editor TikTok yang viral untuk membuat materi promosi resmi film mereka.
Laporan dari Variety (20/10) mengungkapkan bahwa Lionsgate mulai mempekerjakan editor-editor yang terkenal di balik video-video viral #SydCarmy (The Bear) atau klip Twilight yang diedit ulang. Langkah ini menandai pergeseran signifikan dalam strategi pemasaran film.
Baca juga: Andai Keanu Reeves Jadi Ganti Nama |
Model trailer dan iklan film tradisional yang "dipoles" oleh agensi legacy kini sering kali gagal menembus perhatian audiens Gen Z di platform seperti TikTok. Sebaliknya, fan edits memiliki daya tarik yang jauh lebih besar karena konten ini terasa "asli" dan disajikan dalam bahasa visual yang dikuasai oleh audiens TikTok, dengan durasi pendek yang cocok untuk konsumsi cepat.
Video buatan penggemar sering kali melampaui views trailer resmi di YouTube, membuktikan kemampuannya untuk mendorong earned media (liputan dan perhatian gratis) secara masif. Editor penggemar sering menggunakan materi bajakan atau klip yang sudah ada, serta mengabaikan plot formal, untuk menciptakan kesan atau vibe film yang menarik perhatian penonton muda.
Seorang eksekutif Lionsgate menjelaskan pendekatan baru ini: "Jika kami mencoba melakukan percakapan dengan penggemar secara daring, kami harus bisa berbicara dalam bahasa mereka."
Lionsgate kini menerapkan strategi pemasaran ganda (dual marketing). Mereka tetap bekerja dengan agensi tradisional untuk membuat trailer dan materi promosi yang lebih polished di platform seperti Facebook dan Instagram.
Namun, untuk TikTok, mereka beralih ke konten yang terasa "native to the platform," dibuat oleh orang-orang yang memahami budaya digital Gen Z, yang hasilnya lebih sering viral.
Strategi ini terbukti efektif. Dalam sebuah case study yang dilakukan TikTok, kampanye film Imaginary dari Lionsgate yang menggunakan konten yang dipimpin oleh kreator (creator-led content) berhasil mencatat peningkatan view-through rates (VTR) sebesar +90% dan berkontribusi pada peningkatan penjualan box office sebesar +52% di antara audiens yang terpapar di TikTok.
Keputusan Lionsgate untuk membayar dan meresmikan peran fan editor menunjukkan bahwa Hollywood kini siap untuk secara aktif berinvestasi dan belajar dari komunitas fandom yang selama ini menjadi mesin public relations (PR) paling efektif dan otentik di era media sosial.
(ass/ass)











































