×
Ad

Javier Bardem Tegas: Boikot Film Israel Gak Diskriminatif!

Asep Syaifullah - detikPop
Senin, 20 Okt 2025 07:02 WIB
(Foto: Michael Buckner/Variety via Getty Images) Javier Bardem.
Jakarta -

Aktor peraih Oscar, Javier Bardem, angkat bicara untuk mengklarifikasi polemik seputar janji boikot terhadap lembaga film Israel yang ia dukung bersama ribuan pekerja film Hollywood lainnya.

Bardem menegaskan bahwa aksi boikot ini sama sekali tidak mendiskriminasi individu berdasarkan kebangsaan, ras, atau agama mereka.

Pernyataan tegas Bardem ini disampaikan kepada CNN (19/10) sebagai respons terhadap kritikan, termasuk dari studio besar Hollywood seperti Warner Bros. Discovery dan Paramount, yang mengklaim bahwa boikot semacam itu melanggar kebijakan anti-diskriminasi internal mereka.

Bardem, yang merupakan salah satu suara paling vokal di Hollywood menentang konflik Israel-Palestina, menjelaskan posisi kelompok Film Workers for Palestine yang ia dukung.

"Mengenai janji Film Workers for Palestine, saya ingin ini menjadi sangat jelas. Kami tidak mendiskriminasi orang berdasarkan kebangsaan, ras, agama, atau gender mereka. Tentu saja kami percaya diskriminasi dalam bentuk apa pun adalah salah dan TIDAK mendukungnya."

Ia melanjutkan bahwa sasaran utama dari gerakan tersebut adalah "perusahaan dan institusi di seluruh dunia yang bertanggung jawab, bukan individu, atas keterlibatan dan partisipasi mereka dalam genosida rakyat Palestina di Gaza, dan permukiman ilegal di Tepi Barat."

Aksi boikot yang ditandatangani oleh lebih dari 3.900 tokoh industri, termasuk Emma Stone, Mark Ruffalo, dan Olivia Colman. itu bertujuan untuk menolak bekerja sama dengan lembaga film Israel yang terlibat dalam genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina.

Namun, Warner Bros. Discovery secara eksklusif melaporkan kepada Variety bahwa janji boikot tersebut melanggar kebijakan mereka.

"Kami percaya boikot terhadap institusi film Israel melanggar kebijakan kami," kata juru bicara studio.

Paramount juga sebelumnya mengutuk janji tersebut, dengan alasan 'membungkam seniman kreatif individu berdasarkan kebangsaan mereka tidak mempromosikan pemahaman yang lebih baik atau memajukan tujuan perdamaian'.

Bardem dan kelompoknya berupaya keras untuk membedakan antara kritik terhadap kebijakan pemerintah dan sanksi terhadap seniman individu, sebuah narasi yang terus memicu perdebatan sengit di seluruh Hollywood.




(ass/aay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork