Ini Aktor yang Bikin Ridley Scott Ngamuk Saat Syuting Blade Runner

Namun, di balik visualnya yang visioner, proses produksi film tersebut diwarnai ketegangan antara sutradara Ridley Scott dan bintang utamanya, Harrison Ford.
Dilansir dari Collider (8/10) perseteruan di lokasi syuting ini begitu terkenal, bahkan Scott pernah secara terbuka menyebut Ford sebagai "masalah terbesar yang pernah ada" ("the biggest pain in the arse") yang pernah dihadapi sepanjang kariernya.
Penyebab utama bentrokan antara kedua titan industri ini adalah perbedaan pandangan fundamental mengenai identitas karakter protagonis, Rick Deckard (diperankan oleh Ford), seorang polisi yang bertugas memburu replicants (manusia sintetis).
Ridley Scott meyakini bahwa Deckard jelas adalah seorang replicant. Ia menyusun dan mengarahkan film untuk menyiratkan wahyu ini.
Ford, sebaliknya, lebih menyukai ambiguitas seputar karakternya, meyakini bahwa Deckard masih mungkin adalah manusia sejati.
Ford membawa ambiguitas itu ke dalam penampilannya dan berulang kali berselisih dengan Scott mengenai masalah ini di lokasi syuting.
Sutradara film sekuelnya, Blade Runner 2049, Denis Villeneuve, mengungkapkan pada 2017 bahwa perdebatan ini masih berlanjut bertahun-tahun kemudian, di mana Ford dan Scott akan "berbicara sangat keras" jika ditempatkan dalam satu ruangan untuk membahasnya.
Pengalaman dan peran Scott juga menyebut bahwa perbedaan latar belakang mereka saat itu turut memicu perselisihan.
Saat syuting Blade Runner, Ford sudah menjadi nama besar di Hollywood, berkat perannya dalam Star Wars dan Raiders of the Lost Ark. Ia adalah aktor yang berpengalaman dan berpengetahuan luas tentang proses pembuatan film.
Sementara itu, Scott baru saja meraih sukses besar dengan Alien, tetapi ia masih dianggap sebagai "anak baru di lingkungan itu" (new kid on the block), dan tengah berupaya membuktikan dirinya.
![]() |
Isu produksi lain yang terdokumentasi dengan baik adalah narasi voice-over monoton yang harus diucapkan Ford dalam rilis teatrikal asli.
Ford tidak menyukai voice-over tersebut-yang kemudian dihapus dari Director's Cut tahun 1992-dan perselisihan mengenai elemen ini menambah gesekan di antara keduanya.
Meskipun syuting berjalan sulit, Scott mengakui bahwa mereka berhasil membuat "film yang bagus."
Dalam wawancara pada 2006, Scott menyatakan bahwa hubungannya dengan Ford kini jauh lebih baik, bahkan menyebut Ford telah menjadi sosok yang menawan (charming).
Ironisnya, setelah bertahun-tahun mempertahankan ambiguitas, Ford pada akhirnya mengaku setuju dengan Scott mengenai status Deckard sebagai replicant.
Ia menjelaskan bahwa perdebatan sengitnya mungkin berasal dari pandangan metodis sang aktor yang ingin mempertahankan dan memerankan keyakinan pribadi karakternya bahwa ia adalah manusia.
Keduanya akhirnya bersatu kembali untuk sekuel pada 2017, Blade Runner 2049, di mana Scott bertindak sebagai produser eksekutif dan Ford kembali sebagai Deckard, membuktikan bahwa perbedaan pendapat masa lalu telah "berlalu."
(ass/ass)