Film Baru Soderbergh Ungkap Obrolan Terakhir John Lennon dan Yoko Ono

Muhammad Ahsan Nurrijal
|
detikPop
John Lennon (1940 - 1980) of the Beatles at London Airport, 5th September 1966. (Photo by George Stroud/Express/Hulton Archive/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta - Sutradara Steven Soderbergh tengah mengerjakan sebuah dokumenter baru yang belum diberi judul dan akan berfokus pada wawancara terakhir John Lennon dan Yoko Ono, rekaman yang dilakukan pada hari yang sama ketika John Lennon meninggal pada tahun 1980.

Steven Soderbergh mengatakan ia tak berniat mengubah gaya dokumenter secara drastis.

"Saya tidak berusaha menciptakan format baru. Saya hanya berharap bisa membuat film yang membuat sebanyak mungkin orang mendengarkan apa yang John dan Yoko katakan pada sore itu sebelum ia terbunuh," kata Steven Soderbergh melansir Variety, Sabtu (22/11/2025).

Saat itu, John Lennon dan Yoko Ono sedang mempromosikan Double Fantasy, album pertama John Lennon setelah lima tahun vakum untuk fokus membesarkan putranya, Sean.

Album tersebut dirilis pada November 1980 dan John Lennon masih menjalani berbagai wawancara pada Desember, termasuk obrolan sembilan jam dengan Rolling Stone pada 5 Desember. Pada sore hari kematiannya, 8 Desember, pasangan itu berbincang dengan Laurie Kaye dan Dave Sholin dari RKO Radio.

Laurie Kaye kemudian menuliskan pengalamannya dalam memoarnya Confessions of a Rock 'n' Roll Name-Dropper. Wawancara itu disiarkan RKO dan hingga kini terus beredar di kalangan penggemar.

"Mereka berdua berbicara dengan sangat bebas. Sebagai seseorang yang sudah sering diwawancarai, saya terkejut melihat betapa terbuka dan antusiasnya mereka. Seolah-olah mereka belum pernah diwawancarai sebelumnya," terang Steven Soderbergh.

Steven Soderbergh menambahkan topik-topik yang mereka bahas, mulai dari pandangan John Lennon soal politik, feminisme, hingga pola pikir positif, terasa tetap relevan hingga saat ini.

"Semua itu bahkan lebih relevan sekarang, baik dalam hubungan, politik, cara kita memperlakukan satu sama lain. Bagaimana sistem memengaruhi individu dan terutama betapa pentingnya cinta dalam kehidupan kita sehari-hari dan di dunia ini," ujarnya.

Dokumenter ini akan menjadi karya nonfiksi pertama Soderbergh sejak film profil Spalding Gray berjudul And Everything Is Going Fine yang rilis pada 2010.


(ahs/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO