Trump yang Kalah Lagi dari Jimmy Kimmel

Dilansir dari Collider (25/9), acara tersebut disaksikan lebih dari 6,26 juta orang pada Selasa (23/9) kemarin. Padahal hampir seperempat negara bagian di Amerika Serikat gak bisa nonton acara ini karena boikot yang masih dilakukan oleh Nexstar dan Sinclair.
Disney juga menambahkan catatan di mana monolog selama 28 menit yang dilakukan oleh Jimmy Kimmel berhasil mengumpulkan 26 juta views dari YouTube dan berbagai media sosial lainnya. Rating tertinggi selama lebih dari satu dekade pun berhasil dilampauinya dengan demografis penonton antara 18 sampai 49 tahun.
"(Trump) berusaha untuk nge-cancel aku. Yang ada malah dia ngebuat jutaan orang untuk nonton acara ini," ucap Kimmel di acara tersebut.
Pada episode tersebut ia menghadirkan bintang tamu spesial yakni bintang action Glen Powell dan musisi Sarah McLachlan.
Kembalinya Kimmel merupakan hasil dari negosiasi darurat selama berhari-hari di Disney setelah keputusan tersebut memicu reaksi keras dari seluruh industri, seruan boikot, dan kekhawatiran akan masa depan kebebasan berbicara.
Perusahaan tersebut mengalami anjloknya harga saham dan ajakan untuk membatalkan langganan Disney+ dan Hulu sebagai protes atas tindakan mereka.
Pada akhirnya, meskipun awalnya skeptis bahwa acara tersebut tetap tayang, pembawa acara yang kawakan ini kembali dengan jokesnya dan tak berubah, di mana ia tetap mengolok-olok komentar Presiden Donald Trump tentang Tylenol dan hubungannya dengan autisme pada ibu hamil, serta menyoroti pentingnya kebebasan berbicara dan bahaya intervensi pemerintah yang berlebihan.
"Acara kami tidak penting," lanjutnya.
"Tinggal di negara yang memungkinkan kami memiliki acara seperti ini baru penting," pungkasnya.
(ass/dar)