Sophie Turner The Next Lara Croft

Dilansir dari Entertainment Weekly pada Kamis (4/9), Amazon mengumumkan jika Sophie Turner akan menjadi bintang utama dalam serial televisi adaptasi game yang diproduseri oleh Phoebe Waller-Bridge dan berperan sebagai Lara Croft.
"Saya sangat senang mengumumkan Sophie Turner yang hebat sebagai Lara kita bersama tim kreatif yang fenomenal ini. Jarang sekali kita bisa membuat pertunjukan sebesar ini dengan karakter yang kita cintai sejak kecil," ujar Phoebe dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: The Rock Ngerasa Dikurung Hollywood |
"Semua orang di tim sangat antusias dengan Lara dan semuanya sama hebat, berani, dan kocaknya. Keluarkan artefak kalian. Croft akan datang."
Sosok Lara Croft sudah beberapa kali ditampilkan di industri film. Ia akan melanjutkan warisan dari Angelina Jolie dan Alicia Vikander yang memainkan karakter tersebut di antara 2001 dan 2018.
"Saya sangat senang bisa memerankan Lara Croft. Dia karakter yang ikonis, yang sangat berarti bagi banyak orang - dan saya memberikan segalanya," kata Turner.
![]() |
"Mereka memiliki peran yang sangat besar, mengikuti jejak Angelina dan Alicia dengan penampilan mereka yang luar biasa, tetapi dengan Phoebe sebagai sutradara, kita (dan Lara) berada di tangan yang sangat aman. Saya tidak sabar menantikan kalian semua untuk melihat apa yang kami siapkan."
Selain Turner, sutradara Shōgun, Jonathan Van Tulleken, bergabung dengan serial ini sebagai sutradara, sementara Chad Hodge akan bertindak sebagai co-showrunner dan produser eksekutif bersama Waller-Bridge.
Sebelumnya dalam wawancara Flaunt Magazine, Turner mengatakan, seiring bertambahnya usia, dia kini lebih bisa memahami bobot adegan tersebut. Dia menyebut adegan itu berhasil memantik percakapan penting tentang kekerasan seksual dan posisi perempuan dalam masyarakat.
"Aku paham itu bisa memicu trauma, dan aku menghargai pandangan itu. Tapi aku merasa adegan itu menunjukkan perjuangan perempuan selama ratusan tahun melawan patriarki, perlakuan sebagai objek, pelecehan seksual yang hampir semua perempuan pernah alami dalam bentuk tertentu," kata Turner.
Turner menambahkan, banyak laki-laki gak menyadari betapa sering perempuan mengalami pelecehan seksual karena hal itu jarang dibicarakan secara terbuka. Menurutnya, Game of Thrones berani menampilkan kenyataan pahit yang dialami perempuan pada masa itu, alih-alih menutupi.
"Kalau Game of Thrones tayang hari ini, pasti akan ada trigger warning dulu. Tapi aku bangga jadi bagian dari serial yang gak menutupi kenyataan buruk itu. Aku bangga bisa jadi bagian dari percakapan," pungkasnya.
(ass/tia)