Film Terbaru Jackie Chan, The Shadow's Edge Laris Manis

"Dari seorang pemeran pengganti yang tidak dikenal yang bekerja hanya demi makan hingga seseorang yang filmnya telah ditonton di seluruh dunia - saya selalu berpegang pada satu keyakinan: memberikan yang terbaik di setiap adegan," ujarnya dilansir dari MovieWeb pada Senin (25/8).
Kata-kata ini sangat menyentuh hati, terutama setelah satu dekade yang sulit. Pernah menjadi raja box office perfilman Asia yang tak terbantahkan, Jackie Chan menghadapi serangkaian proyek yang mengecewakan seperti Kung Fu Yoga, The Knight of Shadows: Between Yin and Yang, Vanguard, The Myth 2, dan yang terbaru, Karate Kid: Legends.
Meskipun komitmennya yang gigih terhadap aksi, para kritikus menuduhnya berpegang teguh pada formula nostalgia, sehingga tidak mampu terhubung dengan penonton yang lebih muda.
Narasi tersebut berubah drastis dengan The Shadow's Edge, yang merajai box office China saat ini. Mereka telah meraup Rp 193 miliar di pemutaran awal dan sekarang film ini melonjak melampaui Rp 454 miliar di minggu pertama penayangannya.
Per 22 Agustus, film ini telah melampaui Rp 890 miliar hanya dalam satu minggu, dan bahkan menggeser film animasi blockbuster Little Monster of Langlang Mountain.
Para analis memprediksi film ini dapat melampaui Rp 2 triliun, mengamankan posisi di antara enam film box office Tiongkok teratas pada 2025.
The Shadow's Edge bercerita tentang geng pencuri super canggih bermodal teknologi tinggi bikin pusing kepala polisi setempat. Saking kewalahannya, polisi sampai minta bantuan Wong Tak Chung (Jackie Chan), mantan anggota yang udah lama pensiun.
Bersama Ho Qiuguo (Zifeng Zhang), anggota muda dari Departemen Investigasi Kriminal, mereka terjun ke permainan kucing-kucingan melawan para pencuri ini.
Serunya, film ini ngaduin cara pengawasan tradisional lawan trik kriminal high-tech, jadi duel antara old school vs new school yang penuh kejutan. Katanya sih, alurnya gak akan mudah ditebak.
Yang bikin unik, The Shadow's Edge ternyata remake dari film Hong Kong pada 2007 berjudul Eye in the Sky karya Yau Nai-hoi, yang dulu dibintangi Tony Leung sebagai tokoh antagonis.
Bedanya, versi 2025 ini dirombak habis-habisan biar relevan sama era teknologi AI, tapi tetap menghormati spirit aslinya.
(ass/dar)