Daftar Film Original Netflix Paling Panas dan Kontroversial

Tapi, gak semua project original itu sukses bikin orang happy. Ada beberapa film justru bikin heboh, jadi bahan debat panjang, bahkan sampai diboikot.
Yuk kita bahas deretan film original Netflix yang dianggap paling kontroversial.
9. Cuties (2020)
Film asal Prancis ini sempat bikin dunia maya panas dingin. Cuties bercerita soal Amy, gadis 11 tahun asal Senegal yang hidup di keluarga penuh tekanan dan akhirnya tergoda ikut grup tari bergaya dewasa bernama Cuties.
Masalahnya, banyak penonton menilai film ini terlalu eksplisit dan seperti menampilkan seksualitas anak di bawah umur.
Walau sutradara MaΓ―mouna DoucourΓ© bilang ada pesan penting soal kritik budaya patriarki, publik keburu geram. Netflix pun kena hujatan deras gara-gara film ini.
Baca juga: Rekomendasi Film-film Kalcer |
8. Okja (2017)
Disutradarai Bong Joon Ho (Parasite), Okja awalnya mau nyentil isu eksploitasi hewan dan kerakusan korporasi lewat kisah Mija yang melindungi hewan rekayasa genetik peliharaannya. Tapi ternyata kontroversinya bukan cuma di cerita.
Lebih dari 90 bioskop di Korea Selatan menolak memutar Okja karena film ini tayang bersamaan di Netflix. Drama makin panas saat screening di Festival Cannes kacau gara-gara error format rasio, sampai ada penonton yang teriak-teriak di dalam bioskop.
7. White Girl (2016)
Drama karya Elizabeth Wood ini mengisahkan Leah, mahasiswi yang jatuh cinta pada Blue dan ikut terjebak dalam dunia narkoba, kriminalitas, dan kekerasan.
Kontroversinya, film ini dianggap terlalu brutal dan memunculkan stereotip berbahaya soal wanita kulit putih dan pria dari ras lain. Banyak yang takut film ini bisa mengglorifikasi gaya hidup destruktif buat anak muda.
6. To The Bone (2017)
Dibintangi Lily Collins, film ini bercerita tentang Ellen, remaja yang berjuang melawan anoreksia. Walaupun banyak kritikus kasih review positif, sebagian orang menilai film ini terlalu menyederhanakan gangguan makan dan bahkan bisa dianggap mengglorifikasi anoreksia.
Banyak aktivis kesehatan mental khawatir film ini malah jadi trigger buat penderita eating disorder.
5. 365 Days (2020)
Kalau soal kontroversi film erotis, judul ini jelas gak ketinggalan. 365 Days mengisahkan Massimo, bos mafia Italia, dan Laura, perempuan Polandia yang terjebak dalam hubungan super rumit (dan berbahaya).
Filmnya dianggap vulgar banget, terlalu jauh dari novel aslinya, plus dinilai menggambarkan hubungan penuh kekerasan sebagai sesuatu yang romantis. Rotten Tomatoes bahkan ngasih nilai 0%.
4. Good Boys (2019)
Karya Seth Rogen dan Evan Goldberg ini sekilas kayak komedi anak-anak SD, tapi isinya? Jauh dari kata polos. Ceritanya tentang tiga bocah SD yang tanpa sengaja nyemplung ke urusan narkoba gara-gara nemuin ekstasi.
Banyak kritik nyebut film ini kelewat batas karena karakter utamanya masih sangat muda untuk bawa tema kayak gitu. Plus ada isu soal penggunaan pemeran pengganti 11 tahun yang dirias pakai blackface.
3. May December (2023)
Film Todd Haynes ini terinspirasi kisah nyata Mary Kay Letourneau dan Vili Fualaau, hubungan guru dengan murid yang sarat skandal. May December menyorot pasangan beda usia jauh, Gracie dan Joe, yang rumah tangganya diganggu kehadiran seorang aktris Hollywood.
Kontroversinya, tema pedofilia dan grooming jelas bikin banyak orang gak nyaman. Walau dibungkus drama romansa, banyak pihak menilai ini terlalu berbahaya.
2. Blonde (2022)
Ana de Armas berperan sebagai Marilyn Monroe di film adaptasi novel Joyce Carol Oates ini. Blonde sempat bikin geger karena campur fakta dengan fiksi, menggambarkan Marilyn lebih banyak lewat sisi kelam, trauma, dan penderitaan ketimbang kisah suksesnya.
Fans Monroe banyak yang gak terima, merasa citra idolanya dirusak. Kritiknya makin kencang karena film ini dinilai terlalu mengeksploitasi penderitaan Marilyn.
1. The First Temptation of Christ (2019)
Film komedi asal Brasil ini bisa dibilang film original Netflix paling kontroversial. Ceritanya menampilkan Yesus Kristus digambarkan punya hubungan terlarang dengan seorang pria bernama Orlando.
Wajar aja kalau langsung memicu gelombang protes dari berbagai kalangan Kristen di seluruh dunia. Di Change.org bahkan ada petisi boikot yang ditandatangani lebih dari satu juta orang.
(dar/tia)