Pernyataan Lengkap Kementerian Ekraf soal Merah Putih: One For All

Gak hanya itu aja, netizen juga makin panas setelah beredar pernyataan soal besaran budget film itu dan dikait-kaitin sama pemerintah.
Baca juga: Ini Film Animasi dengan Budget Fantastis |
Untuk memperjelas simpang-siur itu, Kementerian Ekonomi Kreatif pun langsung bikin pernyataan. Mereka menegaskan bahwa tak ada pendanaan atau pun fasilitas yang diberikan untuk film tersebut.
Berikut pernyataan lengkapnya:
1. Kehadiran film berjudul Merah Putih: One For All tengah menjadi perbincangan publik. Kementerian Ekonomi Kreatif meyakini bahwa setiap pegiat ekraf patut diberikan ruang untuk berkarya dan kesempatan untuk berkreasi, sejauh itu dapat memberikan dampak positif khususnya bagi sektor ekonomi kreatif.
2. Pada 7 Juli 2025, tim produksi Merah Putih: One For All melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar. Dalam audiensi tersebut, Wamen Ekraf memberikan sejumlah masukan untuk peningkatan kualitas film animasi tersebut.
3. Kementerian Ekraf menegaskan bahwa pemerintah tidak memberikan dukungan bersifat finansial maupun fasilitasi produksi dan promosi terhadap film Merah Putih: One For All.
4. Lebih lanjut, Kementerian Ekraf tidak memiliki kewenangan untuk melakukan kurasi, apalagi meloloskan atau tidak nya sebuah tayangan film. Proses kurasi dan seleksi penayangan menjadi kewenangan pihak distributor, dalam hal ini pemilik bioskop.
5. Pada prinsipnya, Kementerian Ekraf berkomitmen terus mendorong ekosistem kreatif dari proses kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi dalam menghasilkan produk ekonomi kreatif yang berkualitas agar dapat mengakselarasi pasar nasional dan global melalui berbagai platform.
Kiagoos Irvan Faisal, PLT Kepala Biro Komunikasi Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif
Sebelumnya Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Irene Umar buka suara. Lewat media sosialnya, ia menjelaskan bahwa pemerintah memang sempat menerima perwakilan tim produksi film animasi tersebut, Perfiki Kreasindo.
Tapi mereka hanya sebatas memberikan masukan saja untuk character look, feels dan trailernya. Ia pun membantah narasi yang muncul di publik jika pemerintah memberikan dana untuk penggarapan film itu.
"Kami (Kementerian Ekonomi Kreatif) tidak memberikan bantuan finansial dan tidak memberikan fasilitas promosi," tegasnya dikutip pada Senin (11/8).
Irene pun menjelaskan bahwa mereka hanya melakukan audiensi saja untuk mendengar keluhan dari para pelaku industri agar bisa mendapatkan masukan balik.
"Hal ini selalu saya lakukan di setiap audiensi dengan semua pihak supaya setiap audiensi saya bisa mendengar langsung dari pelaku industri dan memberikan feedback based on my experience. Semua pejuang Ekraf itu bebas berkarya selama memberi dampak positif," pungkasnya.
(ass/dar)