South Park Gambar Trump Telanjang, Gedung Putih Slepet Balik

Mereka dikenal gak takut kena sensor. Gak cuma bahasa, visualnya juga vulgar. Humornya juga nyenggol hal-hal sensitif.
Kalau The Simpsons adalah kritik sosial yang halus dan penuh sindiran, maka South Park adalah humor yang kasar.
Serial ini berkisah tentang empat anak sekolah dasar, Stan Marsh, Kyle Broflovski, Eric Cartman, dan Kenny McCormick, yang tinggal di kota kecil bernama South Park, Colorado.
Hampir semua orang dan institusi pernah dijadikan bahan lelucon, dari Kanye West, Oprah Winfrey, Paus, sampai Tuhan pun gak luput. Baru-baru ini, mereka nyenggol Presiden Amerika Donald Trump.
Dalam salah satu adegan, Trump diparodikan lagi telanjang masuk ranjang bareng Satan. Dia merengek minta hiburan malam dari si Setan tapi ditolak mentah-mentah, sambil nyeletuk: "Saya gak bisa lihat apa-apa. Terlalu kecil."
Respons dari pihak Trump gak nunggu lama. Lewat pernyataan resmi ke Variety, juru bicara Gedung Putih, Taylor Rogers, menyerang balik dengan nada sinis.
"Kemunafikan kaum kiri memang gak ada habisnya, bertahun-tahun mereka menghina South Park karena kontennya yang ofensif, sekarang malah dipuji-puji," kata Rogers.
"Sama seperti kreator South Park, kaum kiri gak punya konten orisinal. Makanya makin gak laku."
Dia juga nyinyir soal kualitas acara itu sendiri: "Acara ini udah gak relevan selama 20 tahun. Sekarang cuma ngemis perhatian dengan ide-ide putus asa."
"Trump udah menepati lebih banyak janji dalam 6 bulan dibanding presiden mana pun dalam sejarah. Gak ada acara kelas empat yang bisa ganggu catatan kemenangannya."
Episode baru di musim 27th ini bukan cuma soal ranjang. Ceritanya, warga South Park ngamuk dan demo ngelawan Trump karena dia nuntut siapa pun yang mengkritiknya.
(nu2/mau)