Amerika Terlalu Berat untuk Superman

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan dalam film Superman.
Foto: Dok. Warner Bros
Jakarta - Prestasi Superman secara domestik memang sangat menjanjikan dan mereka terus mendominasi hingga memasuki pekan ketiganya, tapi raihan berbeda justru terlihat di luar negeri. Banyak penurunan signifikan dari film garapan James Gunn tersebut.

Hingga hari ini, Kamis (24/7), mereka hanya mampu mengumpulkan USD 173 juta atau senilai Rp 2,8 triliun dari global. Sementara pencapaian domestiknya sudah menyentuh angka USD 253 juta atau sebesar Rp 4,1 triliun.

James Gunn masih berpikiran positif dan merasa memang agak lama aja untuk pertumbuhan globalnya jika dibandingin sama domestik.

"Kinerja domestik kami jelas lebih baik daripada internasional, tetapi di tingkat internasional juga meningkat dan memiliki angka penjualan di hari kerja yang sangat baik, sama seperti kami," jelasnya dilansir dari Rolling Stone.

"Jadi, jelas promosi dari mulut ke mulut sangat positif, baik di sini maupun di tempat lain. Itulah hal yang paling perlu kami lakukan. Di saat yang sama, ada beberapa negara yang kinerjanya sangat baik. Brasil dan Inggris," sambungnya.

Inggris menjadi salah satu negara yang memberikan pemasukan tertinggi untuk film tersebut. Tayang sejak 11 Juli, Superman sudah mencatatkan pemasukan sebesar USD 9,4 juta atau senilai Rp 153 miliar.

James Gunn menegaskan ada beberapa hal yang membuat Superman 'sulit' menjangkau negara-negara lain. Apalagi mereka diperberat dengan kondisi politik saat ini di era kepemimpinan Donald Trump.

"Superman bukanlah komoditas yang dikenal di beberapa tempat. Dia bukanlah pahlawan super yang dikenal luas di beberapa tempat seperti Batman. Hal itu memengaruhi banyak hal. Dan itu juga memengaruhi hal-hal yang kita miliki, yaitu sentimen anti-Amerika di seluruh dunia saat ini. Itu malah mempersulit semuanya."

"Jadi saya pikir ini hanya masalah membiarkan sesuatu tumbuh. Tapi sekali lagi, bagi kami, semuanya merupakan kemenangan total. Film ini dirilis dan diterima oleh banyak orang di mana-mana ini hanyalah benih dari pohon yang telah disiram oleh Peter (Safran) dan saya selama tiga tahun terakhir. Jadi, bisa memulainya dengan begitu positif sungguh luar biasa."

Dilansir dari Box Office Mojo posisi puncak diisi oleh Batman v Superman: Dawn of Justice yang digarap oleh Zack Snyder. Film yang dibintangi Henry Cavill tersebut berhasil mendapatkan USD 874 juta atau senilai Rp 14,2 triliun dari pemutaran di seluruh dunia.

Pada awal pembukaannya saja mereka berhasil mengumpulkan USD 166 juta atau Rp 2,7 triliun secara domestik setelah dirilis pada 2016. Pendapatan terbesar (di luar negeri) mereka pun diraih di China di mana menyentuh angka USD 95 juta atau sebesar Rp 1,5 triliun, sementara di Indonesia mereka meraup USD 14 juta atau sebesar Rp 228 miliar.


(ass/tia)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO