Scarlett Johansson Curhat Beda Hollywood Sekarang

Ia 6kembali berbagi cerita ketika awal pertama terjun ke industri hiburan dalam wawancaranya bersama The Times of London. Kala itu ia mengaku sering ditawari peran sebagai pemanis dan hanya untuk menghibur para penonton pria saja. Untungnya perlahan ada perubahan di Hollywood di mana saat ini perlakuan seperti itu sudah tak lagi menimpa para aktris muda.
"Pesannya berbeda - ada lebih banyak panutan (sekarang), perempuan terlihat di posisi yang berkuasa dan kesempatan yang saya miliki untuk memerankan perempuan yang tidak harus hanya menjadi satu hal atau yang lain telah meningkat," kata Johansson.
"Namun ketika saya masih muda, banyak peran yang ditawarkan kepada saya, atau yang saya pilih, memiliki ambisi atau alur karakter yang berputar di sekitar daya tarik mereka sendiri, atau tatapan laki-laki, atau cerita yang berpusat pada laki-laki. Namun, itu (sekarang) lebih jarang - ada sesuatu yang telah berubah."
Sebelumnya wanita yang akrab disapa ScarJo itu juga curhat betapa sulitnya bersaing di Hollywood. Meski dikenal memiliki paras cantik, tubuh dan suara yang sangat seksi di Hollywood. Banyak produser dan sutradara yang ingin bekerjasama dengannya.
Salah satunya adalah David Fincher yang menggarap The Girl With the Dragon Tattoo pada 2011. Kala itu wanita yang akrab disapa ScarJo itu ikut audisi sebagai pemeran utama.
Ia pun tampil sangat menawan dan berhasil menghidupkan karakter Lisbeth Salander. Sayangnya kesan seksi yang dimiliki ScarJo masih begitu kuat sehingga cukup dianggap 'mengganggu' sehingga ia pun tak dipilih untuk berduet dengan Daniel Craig di film tersebut.
"Scarlett Johansson adalah sosok yang baik. Dia keren sekali saat audisi tapi sayangnya jika melihat Scarlett maka orang-orang hanya menunggunya untuk membuka bajunya saja," paparnya.
Keseksian Scarlett Johansson disebut David dapat mengaburkan jalan cerita serta konflik yang dibangun di film itu. Ia pun akhirnya memilih Rooney Mara sebagai pemeran utama di film tersebut.
Baca juga: Ini Film Horor Terbaik di Abad 21 |
Scarlett Johansson memulai kariernya sejak usia 9 tahun pada film North (1994). Ia pun sempat mendapatkan pujian lewat penampilannya bersama Bill Murray pada 2003 kala membintangi Lost in Translation sebagai Sofia Coppola.
Pada film tersebut, usianya baru menginjak 17 tahun namun ia memerankan karakter wanita dewasa.
"Karena ku pikir orang-orang merasa aku jauh lebih tua dan aku sudah lama berakting, aku pun seperti diperlakukan tak adil dalam sebuah hal aneh berupa eksploitasi seksual. Ku pikir karierku telah berakhir," papar wanita yang akrab disapa ScarJo itu.
(ass/tia)